Keluarga korban berharap otak serangan Thamrin segera ditangkap
17 Januari 2016 10:37 WIB
Sejumlah kerabat membawa peti jenazah Rico Hermawan korban bom Sarinah setelah sampai di Desa Senting, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (17/1/16) pagi. Rico Hermawan menjadi salah satu korban yang meninggal dunia dalam peristiwa teror bom yang terjadi di Kawasan MH Thamrin, Jakarta pada Kamis (14/1/16). (ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho)
Boyolali (ANTARA News) - Keluarga korban berharap pemerintah segera menangkap otak serangan bom dan penembakan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, serta membasmi para pelaku teror dan jaringannya.
"Saya berharap pemerintah segera menangkap otak teror bom dan baku tembak di Jakarta," kata Sigit Mulyono Putro (45), yang kemenakannya, Rico Hermawan (21), meninggal dunia akibat serangan teror itu.
Jenazah Rico tiba di rumah duka Dukuh Jayan, Desa Senting, Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu pagi, sekitar pukul 05.20 WIB, disambut isak tangis keluarga, kerabat, sanak saudara dan tetangga yang sudah menunggu sejak Sabtu (16/1) malam.
Jenazah Rico kemudian dibawa ke masjid yang ada di depan rumah duka untuk dishalarkan dan selanjutnya akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah duka sekitar pukul 07.00 WIB.
Ratusan pelayat ikut mengantar Rico ke tempat peristirahatan terakhir di kampung halamannya.
Kepala Kepolisian Resor Boyolali AKBP Budi Sartono ada di antara pelayat, ikut mendoakan dan mengatarkan jenazah Rico ke di tempat pemakaman desa.
Rico sejak kecil ikut orangtuanya, Joko Mulyanto dan Jumini, ke Jakarta. Keluarga Rico tinggal di daerah Condet, Jakarta.
"Saya berharap pemerintah segera menangkap otak teror bom dan baku tembak di Jakarta," kata Sigit Mulyono Putro (45), yang kemenakannya, Rico Hermawan (21), meninggal dunia akibat serangan teror itu.
Jenazah Rico tiba di rumah duka Dukuh Jayan, Desa Senting, Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu pagi, sekitar pukul 05.20 WIB, disambut isak tangis keluarga, kerabat, sanak saudara dan tetangga yang sudah menunggu sejak Sabtu (16/1) malam.
Jenazah Rico kemudian dibawa ke masjid yang ada di depan rumah duka untuk dishalarkan dan selanjutnya akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah duka sekitar pukul 07.00 WIB.
Ratusan pelayat ikut mengantar Rico ke tempat peristirahatan terakhir di kampung halamannya.
Kepala Kepolisian Resor Boyolali AKBP Budi Sartono ada di antara pelayat, ikut mendoakan dan mengatarkan jenazah Rico ke di tempat pemakaman desa.
Rico sejak kecil ikut orangtuanya, Joko Mulyanto dan Jumini, ke Jakarta. Keluarga Rico tinggal di daerah Condet, Jakarta.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: