Polres Palangka Raya dua kali sehari razia antisipasi teroris
16 Januari 2016 13:08 WIB
Salah satu pelaku dalam serangan teroris di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/16) yang diidentifikasi sebagai Afif alias Sunakim. (ANTARA FOTO/XINHUA/Veri Sanovri/pras/foc/16.)
Palangka Raya (ANTARA News) - Jajaran Polres Palangka Raya dalam sehari melaksanakan dua kali razia di sejumlah titik untuk mengantisipasi pergerakan teroris pasca terjadinya teror di kawasan Sarinah Provinsi DKI Jakarta.
Razia tidak hanya dilaksanakan pada siang hari namun juga malam hari dan akan terus dilakukan sampai dicabutnya status siaga satu oleh Kapolri, kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Todoan Gultom saat memimpin razia di jalan Tjilik Riwut km9 yang menghubungkan Palangka Raya dengan Sampit, Jumat malam.
"Semua kendaraan yang melintas di Tjilik Riwut, baik dari Palangka Raya maupun Sampit, kita periksa satu per satu. Sejauh ini kita belum menemukan benda ataupun orang yang mencurigakan. Tapi, kita tetap akan terus melaksanakan razia sesuai instruksi bapak Kapolri," tambahnya.
Polres Palangka Raya, Jumat (15/1) pada siang maupun malam, melaksanakan razia pada di sejumlah titik.
Todoan mengatakan razia tersebut dilakukan juga untuk memastikan tidak ada teroris yang datang ke Palangka Raya sekaligus mengantisipasi isu-isu teror dampak dari kejadian di Sarinah DKI Jakarta, sehingga masyarakat tetap merasa aman dan tetap beraktivitas seperti biasanya.
"Razia ini lebih bersifat antisipasi sekiranya jika masih ada keterkaitan dari pelaku pembom di Sarinah. Mengenai objek vital di ibukota Kalteng ini rutin melakukan pengamanan, jadi tidak hanya karena terjadinya teror di Sarinah. Intinya kita ingin memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat," ucap Todoan.
Ditempat terpisah, Kabag Ops Polres Palangka Raya Kompol Bronto saat memimpin razia di titik nol Pahandut Seberang mengatakan menemukan sejumlah senjata tajam (Sajam), yakni lima mandau, satu badik dan satu celurit dari pengendara yang diperiksa saat melintasi daerah Pahandut Seberang.
Dia mengatakan razia ini tidak hanya mengantisipasi teror maupun bahan peledak, melainkan senjata api dan senjata tajam. Sebab, intruksi dari Kapolri setelah teror di kawaasan Sarinah kondisi di seluruh Indonesia siaga satu dan aparat kepolisian harus memberikan rasa nyaman bagi masyarakat.
"Ini perintah pimpinan, kami akan tingkatkan kewaspadaan. Jajaran Polres Palangka Raya akan terus melaksanakan razia ini sampai status siaga satu dicabut bapak Kapolri," demikian Broto.
Razia tidak hanya dilaksanakan pada siang hari namun juga malam hari dan akan terus dilakukan sampai dicabutnya status siaga satu oleh Kapolri, kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Todoan Gultom saat memimpin razia di jalan Tjilik Riwut km9 yang menghubungkan Palangka Raya dengan Sampit, Jumat malam.
"Semua kendaraan yang melintas di Tjilik Riwut, baik dari Palangka Raya maupun Sampit, kita periksa satu per satu. Sejauh ini kita belum menemukan benda ataupun orang yang mencurigakan. Tapi, kita tetap akan terus melaksanakan razia sesuai instruksi bapak Kapolri," tambahnya.
Polres Palangka Raya, Jumat (15/1) pada siang maupun malam, melaksanakan razia pada di sejumlah titik.
Todoan mengatakan razia tersebut dilakukan juga untuk memastikan tidak ada teroris yang datang ke Palangka Raya sekaligus mengantisipasi isu-isu teror dampak dari kejadian di Sarinah DKI Jakarta, sehingga masyarakat tetap merasa aman dan tetap beraktivitas seperti biasanya.
"Razia ini lebih bersifat antisipasi sekiranya jika masih ada keterkaitan dari pelaku pembom di Sarinah. Mengenai objek vital di ibukota Kalteng ini rutin melakukan pengamanan, jadi tidak hanya karena terjadinya teror di Sarinah. Intinya kita ingin memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat," ucap Todoan.
Ditempat terpisah, Kabag Ops Polres Palangka Raya Kompol Bronto saat memimpin razia di titik nol Pahandut Seberang mengatakan menemukan sejumlah senjata tajam (Sajam), yakni lima mandau, satu badik dan satu celurit dari pengendara yang diperiksa saat melintasi daerah Pahandut Seberang.
Dia mengatakan razia ini tidak hanya mengantisipasi teror maupun bahan peledak, melainkan senjata api dan senjata tajam. Sebab, intruksi dari Kapolri setelah teror di kawaasan Sarinah kondisi di seluruh Indonesia siaga satu dan aparat kepolisian harus memberikan rasa nyaman bagi masyarakat.
"Ini perintah pimpinan, kami akan tingkatkan kewaspadaan. Jajaran Polres Palangka Raya akan terus melaksanakan razia ini sampai status siaga satu dicabut bapak Kapolri," demikian Broto.
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: