Malang (ANTARA News) - Panitia Pelaksana Arema akan melakukan sweeping terhadap calo yang menjual tiket semifinal Piala Jenderal Sudirman di atas ketentuan karena ingin melindungi Aremania yang mendukung Singo Edan saat menghadapi Mitra Kukar di Stadion Kanjuruhan, Minggu (17/1).

"Untuk sweeping ini kami akan bekerja sama dengan petugas. Harga kewajaran calo menjual tiket antara 10 hingga 20 persen dari harga yang telah ditetapkan. Kami akan tindak tegas semua calo yang menjual tiket jauh di atas kententuan, yakni dengan merampas tiket yang sedang dijual itu," kata Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema, Abdul Haris, di Malang, Sabtu.

Selain melakukan sweeping calo tiket, Haris juga mengimbau pada seluruh Aremania yang akan mendukung langsung pertandingan antara Arema dengan Mitra Kukar untuk membeli tiket di tempat resmi, seperti di kantor sekretariat Arema, sejumlah loaksi tiket box, serta di Stasion Kanjuruhan atau melalui perwakilan koordinator wilayah (korwil).

Hanya saja, untuk menggelar leg kedua babak semifinal Piala Jenderal Sudirman dengan Mitra Kukar di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang itu, harga tiket dinaikkan, yakni untuk tiket ekonomi dibanderol seharga Rp35 ribu, VIP dijual dengan harga Rp125 ribu dan tiket VVIP seharga Rp175 ribu.

Artinya, kenaikan harga tiket mencapai Rp10 ribu hingga Rp25 ribu. Hasil penjualan tiket ini sebagian dialokasikan untuk memberikan bonus kepada pemain Singo Edan. Meski naik, panpel optimistis stadion akan penuh, bahkan panpel telah mencetak 44.350 lembar tiket sesuai dengan kapasitas maksimal stadion.

"Kami juga mengantisipasi jika penonton membludak dengan memasang big screen di luar stadion. Pertandingan ini merupakan pertandingan terakhir Arema di Stadion Kanjuruhan dalam perhelatan Piala Jenderal Sudirman, sebab kalau nanti lolos ke babak final, pertandingan akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 24 Januari mendatang," ucapnya.

Pada laga semifinal yang digelar di Stadion Kanjuruhan itu, rencananya Aremania juga akan melakukan beberapa aksi menarik, seperti pengibaran bendara Merah Putih ukuran "raksasa" dan menyalakan lilin di setiap tribun sebagai tanda berduka terhadap meninggalnya dua Aremania dalam insiden pengeroyokan oknum suporter di Sragen pada 19 Desember 2015.

Sementara itu, sejak dibuka penjualan tiket melalui tiket box, kuota yang disiapkan selalu ludes. Panpel Arema pun mulai menambah kuota penjualan tiket melalui tiket box.

Media Officer Arema Sudarmaji, mengatakan tingginya antusias Aremania yang membeli tiket dari tiket box diharapkan bisa menjadi indikasi yang baik sebagai bagian dari upaya menghilangkan calo tiket. Panpel akan menambah kuota penjualan tiket bila dirasa kuota yang disiapkan kurang.

"Meski melayani penjualan tiket box, Panpel juga tetap membuka loket di Stadion Kanjuruhan pada hari H pertandingan," ujarnya.