Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah hotel yang lokasinya berdekatan dengan tempat ledakan bom di pos polisi dan kedai yang terletak di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, menyatakan kondisinya normal, baik saat kejadian ataupun setelahnya.

General Manager Hotel Mercure Jalan Haji Agus Salim, Riganda Togatorop mengatakan kegiatan di penginapan tersebut berjalan normal, bahkan jumlah tamu yang mengadakan acara serta menginap juga cukup tinggi baik saat kejadian dan setelahnya.

"Kegiatan kita berjalan normal, dari 165 kamar itu 91 persen terisi, juga ada tiga acara grup. Hari ini memang turun menjadi 60 persen kamar yang terisi, tapi ini normal jika memasuki akhir pekan," kata Riganda di Jakarta, Jumat malam.

Senada dengan dia, General Manager Ibiz Hotel Wahid Hasyim Sebastien Marty juga mengungkapkan hal yang sama, dia mengatakan bahwa di penginapan yang dikelolanya, pada saat terjadinya ledakan terisi 88 persen dari 126 kamar yang tersedia.

Kendati demikian, dia mengakui beberapa tamu yang memesan memang ada yang melakukan pembatalan, namun itu hanya memindahkan jadwal menginap yang menandakan bagi pelaku bisnis kawasan ini masih menjadi lokasi favorit.

"Untuk hari ini di atas 60 persen terisi, memang turun tapi ini kan week end. Kalau ada yang batal itu hanya pindah jadwal jadi minggu depan, ini tanda kawasan pusat menjadi pilihan pusat bisnis," ujarnya.

Sementara itu, Manajer Hotel Pullman Jayakumaran Velusamy juga mengungkapkan bahwa pengunjung hotel yang dikelolanya saat terjadi kejadian ledakan stabil, bahkan setelah ledakan pun tingkat pengunjung dari hotel yang memiliki jumlah kamar sebanyak 427 tersebut mencapai 80 persen.

"Stabil, pengunjung kami tingkatannya sekitar 80 persen jadi ini impactnya saya rasa tidak terlalu signifikan. Namun ini tidak lepas dari peran pihak keamanan yang melakukan langkah strategis untuk menanggulangi kejadian itu dengan memblokade jalan dan melakukan tindakan lainnya sehingga dapat ditanggulangi dengan cepat," ujar dia.

Dari pantauan Antara di hotel sekitaran pusat perbelanjaan Sarinah, terjadi peningkatan standar keamanan yang dilakukan hingga tingkat siaga satu. Hal tersebut dinyatakan oleh pihak hotel sebagai standar operasional saat situasi keamanan mengalami tensi yang tinggi.