IHSG Jumat ditutup menguat 10,79 poin
15 Januari 2016 17:07 WIB
Ilustrasi - Indeks harga saham gabungan (IHSG), Jumat (15/1/2016), ditutup menguat sebesar 10,79 poin atau 0,23 persen ke posisi 4.523,97. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, ditutup menguat sebesar 10,79 poin atau 0,23 persen ke posisi 4.523,97.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,20 poin (0,28 persen) menjadi 784,21.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa kondisi dari bursa saham Asia sore ini yang mayoritas negatif akibat harga minyak mentah yang masih bergerak turun membuat laju indeks BEI tertahan.
"Harga minyak mentah dunia memang menjadi sentimen utama dari bursa global dalam beberapa hari terakhir. Dan karena harga minyak masih dalam tren turun di pasar Asia, sebagian pelaku pasar saham cenderung menahan transaksi beli," katanya.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude terpantau bergerak turun 1,13 persen menjadi 30,07 dolar AS per barel, sementara minyak mentah jenis Brent Crude melemah ke level 30,15 dolar AS per barel.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan bahwa indeks BEI yang masih berada dalam area positif di tengah sentimen yang cenderung kurang mendukung, diharapkan menjadi sinyal baik ke depannya.
"Fenomena January Effect itu ada, biasanya saham-saham bergerak naik, harapannya pada bulan-bulan berikutnya IHSG BEI akan positif," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 173.408 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,32 miliar lembar saham senilai Rp3,18 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 133 saham, turun 144 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 97 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 296,64 poin (1,50 persen) menjadi 19.520,77, indeks Nikkei melemah 93,84 poin (0,54 persen) ke level 17.147,11, dan Straits Times melemah 16,07 poin (0,61 persen) ke posisi 2.628,50.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,20 poin (0,28 persen) menjadi 784,21.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa kondisi dari bursa saham Asia sore ini yang mayoritas negatif akibat harga minyak mentah yang masih bergerak turun membuat laju indeks BEI tertahan.
"Harga minyak mentah dunia memang menjadi sentimen utama dari bursa global dalam beberapa hari terakhir. Dan karena harga minyak masih dalam tren turun di pasar Asia, sebagian pelaku pasar saham cenderung menahan transaksi beli," katanya.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude terpantau bergerak turun 1,13 persen menjadi 30,07 dolar AS per barel, sementara minyak mentah jenis Brent Crude melemah ke level 30,15 dolar AS per barel.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan bahwa indeks BEI yang masih berada dalam area positif di tengah sentimen yang cenderung kurang mendukung, diharapkan menjadi sinyal baik ke depannya.
"Fenomena January Effect itu ada, biasanya saham-saham bergerak naik, harapannya pada bulan-bulan berikutnya IHSG BEI akan positif," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 173.408 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,32 miliar lembar saham senilai Rp3,18 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 133 saham, turun 144 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 97 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 296,64 poin (1,50 persen) menjadi 19.520,77, indeks Nikkei melemah 93,84 poin (0,54 persen) ke level 17.147,11, dan Straits Times melemah 16,07 poin (0,61 persen) ke posisi 2.628,50.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: