BOM JAKARTA - Aiptu Deni dijaga ketat polisi
15 Januari 2016 16:49 WIB
Petugas membersihkan pecahan kaca di Starbucks Coffe Sarinah pasca penyerangan teroris di pos polisi dan sejumlah gedung di Sarinah Thamrin Jakarta, Jumat (15/1). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (Antara) - Aiptu Deni, polisi korban ledakan di depan Gedung Sarinah yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dijaga oleh polisi.
Kerabat Aiptu Deni, Rosehan, mengatakan bahwa ruangan korban dijaga oleh polisi sehingga tidak semua orang bisa masuk.
"Dia dikawal pihak polisi dan penjagaannya ketat," kata Rosehan, Jumat.
Rosehan lalu mengungkapkan bahwa luka di paha dan punggung Aiptu Deni sudah mendapatkan perawatan.
Luka pada kaki koran telah dioperasi Kamis malam dan baru keluar dari ruang operasi pada Jumat pukul 01.30 WIB.
Mata sebelah kanan Aiptu Deni, tutur dia, kini sedang diperiksa terkena terkena serpihan bom meledak di pos polisi perempatan Sarinah.
"Belum sadar sepenuhnya, sedang pemeriksaan juga. Mau dioperasi lagi mata kanan itu," ucap Rosehan.
Menurut dia, korban didampingi istri dan anak keduanya yang berusia tujuh tahun.
Ia meminta doa semua pihak untuk kesembuhan korban.
Ruang Unit Gawat Darurat (UGD), RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, juga dijaga polisis dan tentara.
Berdasarkan pantauan, personel TNI-Polri menjaga ketat ruang sembilan korban pengeboman dan penembakan, termasuk seorang warga negara Belanda dan Aljazair.
Kerabat Aiptu Deni, Rosehan, mengatakan bahwa ruangan korban dijaga oleh polisi sehingga tidak semua orang bisa masuk.
"Dia dikawal pihak polisi dan penjagaannya ketat," kata Rosehan, Jumat.
Rosehan lalu mengungkapkan bahwa luka di paha dan punggung Aiptu Deni sudah mendapatkan perawatan.
Luka pada kaki koran telah dioperasi Kamis malam dan baru keluar dari ruang operasi pada Jumat pukul 01.30 WIB.
Mata sebelah kanan Aiptu Deni, tutur dia, kini sedang diperiksa terkena terkena serpihan bom meledak di pos polisi perempatan Sarinah.
"Belum sadar sepenuhnya, sedang pemeriksaan juga. Mau dioperasi lagi mata kanan itu," ucap Rosehan.
Menurut dia, korban didampingi istri dan anak keduanya yang berusia tujuh tahun.
Ia meminta doa semua pihak untuk kesembuhan korban.
Ruang Unit Gawat Darurat (UGD), RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, juga dijaga polisis dan tentara.
Berdasarkan pantauan, personel TNI-Polri menjaga ketat ruang sembilan korban pengeboman dan penembakan, termasuk seorang warga negara Belanda dan Aljazair.
Pewarta: Dyah Dwi A.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: