Jakarta (ANTARA News) - Dirut PT Sarinah (Persero) Ira Puspadewi mengimbau media massa dalam penulisan berita peristiwa bom bunuh diri, kemarin, di Jakarta, tidak menyebutkan "Bom Sarinah" tapi sebaiknya "Bom Thamrin".

"Ini soal akurasi saja, karena tidak ada bom di dalam Gedung Sarinah. Sebagai referensi bagi teman-teman media, kalau boleh mohon kerjasamanya tidak menyebut Bom Sarinah," kata Ira di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, meskipun bom bunuh diri ini berjarak sangat dekat dari gedung Sarinah, namun kejadiannya berlangsung di luar area Gedung Sarinah, tepatnya di Pos Polisi Thamrin dan Gedung Sky Line, Thamrin.

"Kita melihat kasus ini merupakan tragedi nasional yang besar. Efeknya tidak hanya ke Sarinah, tapi juga secara nasional. Sehingga sebaiknya tidak dilokalisir dengan menyebut sebagai peristiwa Bom Sarinah," ujarnya.

Ia mengakui, bahwa sebelumnya salah satu TV Swasta Nasional saat peristiwa terjadi berkali-kali menyebut "Bom Sarinah", namun siang ini pemberitannya sudah lebih akurat dengan menuliskan "Bom Thamrin".

"Tujuan imbauan itu murni agar semua pihak termasuk media membangun semangat bahwa yang terkena dampak itu Indonesia, bukan hanya Sarinah," tegasnya.