Polres Cirebon tangkap tiga orang terduga ISIS
15 Januari 2016 15:32 WIB
Amankan Bendera ISIS Personil Reskrim Polres Tasikmalaya memperlihatkan bendera serupa simbol ISIS di ruang gelar perkara Mapolres Tasikmalaya, Jalan Raya Mangunreja, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (11/8). Bendera tersebut diamankan dari rumah E, warga Desa Ciapingeun, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi) ()
Cirebon (ANTARA News) - Polres Cirebon, Jawa Barat, menangkap tiga orang terduga dari kelompok ISIS di Desa Orimalang Kabupaten Cirebon.
"Kami mengamankan tiga orang yag diduga dari kelompok ISIS," kata Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Hariyanto di Cirebon, Jumat.
Tiga orang terduga ISIS yang berhasil ditangkap itu berada di berbeda lokasi. Dua orang ditangkap pada Kamis malam dan satu teroris lainnya dicokok pada Jumat siang, pada pukul 10.00 WIB.
Ketiga terduga kelompok ISIS yang ditangkap itu berinisial AA, DS dan JN dan sekarang masih dalam pemeriksaan Densus 88.
"Tadi malam kami menangkap dua orang dan siang ini satu orang," ungkapnya.
Ia menuturkan, ada beberapa simbol ISIS yang diamankan di antaranya yaitu, lembaraan baiat, senapan angin, senjata tajam dan topi ISIS.
"Beberapa artibut ISIS telah kami amankan dan sekarang masih kami kembangkan untuk penyelidikan lebih lanjut," tuturnya.
"Kami mengamankan tiga orang yag diduga dari kelompok ISIS," kata Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Hariyanto di Cirebon, Jumat.
Tiga orang terduga ISIS yang berhasil ditangkap itu berada di berbeda lokasi. Dua orang ditangkap pada Kamis malam dan satu teroris lainnya dicokok pada Jumat siang, pada pukul 10.00 WIB.
Ketiga terduga kelompok ISIS yang ditangkap itu berinisial AA, DS dan JN dan sekarang masih dalam pemeriksaan Densus 88.
"Tadi malam kami menangkap dua orang dan siang ini satu orang," ungkapnya.
Ia menuturkan, ada beberapa simbol ISIS yang diamankan di antaranya yaitu, lembaraan baiat, senapan angin, senjata tajam dan topi ISIS.
"Beberapa artibut ISIS telah kami amankan dan sekarang masih kami kembangkan untuk penyelidikan lebih lanjut," tuturnya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: