Menlu Jepang nyatakan teror Jakarta tidak dapat ditolerir
15 Januari 2016 11:38 WIB
Ledakan Bom Sarinah Sejumlah petugas kepolisian berjaga di sekitar lokasi ledakan diduga bom yang meledak di Starbucks Coffe Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). Petugas berhasil membekuk pelaku penyerangan dan peledakan di kawasan Sarinah yang berjumlah tujuh orang, sebanyak empat pelaku berhasil dilumpuhkan sedangkan tiga pelaku ditembak mati oleh petugas. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/16. ()
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Jepang, Kishida Fumio menyatakan peristiwa teror di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat tidak dapat ditolerir dan harus dikecam.
Ia menyampaikan hal itu melalui pesan kepada Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi terkait peristiwa yang mengakibatkan tujuh orang meninggal itu.
"Kejadian teror seperti ini, apa pun alasannya, tidak dapat kita tolerir dan harus kita kecam dengan tegas," kata Kishida dalam siaran pers yang diterima ANTARA dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan mewakili pemerintah dan masyarakat Jepang, menyampaikan rasa solidaritas kepada pemerintah Indonesia maupun seluruh masyarakat Indonesia.
Selain itu, ia menyampaikan duka cita kepada keluarga para korban yang tewas dan mendoakan agar mereka yang menjadi korban luka-luka dapat segera pulih kembali.
"Dalam kondisi sulit ini, pikiran dan doa saya ada bersama Bapak Presiden (Joko Widodo) dan rakyat Indonesia," ucap Kishida.
Polda Metro Jaya telah merilis 31 nama korban luka dan meninggal akibat kejadian ledakan bom dan tembakan yang terjadi di Pos Polisi persimpangan Jalan MH Thamrin depan Sarinah dan gerai kopi Starbucks di Gedung Jakarta Theater pada Kamis (14/1) siang.
Sebanyak 24 korban luka dan tujuh orang meninggal dalam insiden tersebut.
Dari seluruh korban luka, terdapat empat warga negara asing di antaranya dari Belanda, Austria, Jerman, dan Aljazair.
Korban luka juga dialami oleh lima anggota polri dan 15 warga sipil.
Ia menyampaikan hal itu melalui pesan kepada Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi terkait peristiwa yang mengakibatkan tujuh orang meninggal itu.
"Kejadian teror seperti ini, apa pun alasannya, tidak dapat kita tolerir dan harus kita kecam dengan tegas," kata Kishida dalam siaran pers yang diterima ANTARA dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan mewakili pemerintah dan masyarakat Jepang, menyampaikan rasa solidaritas kepada pemerintah Indonesia maupun seluruh masyarakat Indonesia.
Selain itu, ia menyampaikan duka cita kepada keluarga para korban yang tewas dan mendoakan agar mereka yang menjadi korban luka-luka dapat segera pulih kembali.
"Dalam kondisi sulit ini, pikiran dan doa saya ada bersama Bapak Presiden (Joko Widodo) dan rakyat Indonesia," ucap Kishida.
Polda Metro Jaya telah merilis 31 nama korban luka dan meninggal akibat kejadian ledakan bom dan tembakan yang terjadi di Pos Polisi persimpangan Jalan MH Thamrin depan Sarinah dan gerai kopi Starbucks di Gedung Jakarta Theater pada Kamis (14/1) siang.
Sebanyak 24 korban luka dan tujuh orang meninggal dalam insiden tersebut.
Dari seluruh korban luka, terdapat empat warga negara asing di antaranya dari Belanda, Austria, Jerman, dan Aljazair.
Korban luka juga dialami oleh lima anggota polri dan 15 warga sipil.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: