Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi XI DPR, Fadel Muhammad mengapresiasi langkah Bank Indonesia menurunkan tingkat acuan suku bunga atau BI Rate sehingga akan memberi vitamin bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami apresiasi karena akhirnya BI menurunkan juga BI rate menjadi 7,25 persen, setelah hampir setahun tidak mengalami penurunan. Tapi kedepannya, kami harapkan terus mengalami penurunan," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Fadel mengatakan, penurunan 25 poin, dari 7,5 menjadi 7,25 persen mampu memberi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut dia, kegiatan bisnis di dalam negeri akan kembali bergeliat seiring dengan penurunan suku bunga acuan tersebut.

"Memang, tidak ada alasan bagi Bank Indonesia tidak menurunkan BI rate. Selain laju inflasi yang stabil, likuiditas perbankan juga cukup baik," ujarnya.

Dia juga berharap, seluruh bank segera menurunkan suku bunganya agar pelaku usaha di Indonesia mendapat keringanan dalam permodalan.

Menurut dia, penurunan bunga kredit dapat menambah akselerasi sektor usaha kecil menengah (UKM) lebih baik.

"Karena selama ini masalah permodalan menjadi kendala besar bagi pelaku usaha di Indonesia. Padahal, pertumbuhan UKM menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional," tuturnya.

Karena itu menurut dia, dengan penurunan suku bunga KUR dan penambahan subsidi KUR hingga Rp10,6 triliun yang sudah dilakukan, penurunan BI Rate mampu menciptakan ekonomi nasional lebih likuid dan lebih berjalan dengan baik.