Sungai Raya, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan meminta anggota TNI dan Polri siaga di tempat-tempat keramaian guna mengantisipasi kemungkinan adanya serangan susulan dari teroris.
"Saya sudah meminta kepada TNI dan kepolisian untuk disiagakan terutama tempat-tempat keramaian. Terkait pelaku yang melakukan teror tersebut, kami masih melakukan verifikasi terhadap orang yang melakukan teror di daerah Jakarta," katanya di Landasan Udara Supadio Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan pemerintah akan bekerja maksimal dan meningkatkan koordinasi bersama dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan pengamanan.
"Kita sudah mengantongi satu kelompok yang dicurigai sebagai otak dibalik aksi pengeboman itu, namun kita belum bisa memastikan kebenarannya, apakah kelompok yang dicurigai yang melakukan teror tersebut atau tidak," katanya.
"Yang jelas keadaan situasi bisa dikuasai dengan baik, kami berharap dengan semua pihak untuk saling menjaga keamanan," tambah dia.
Dia juga meminta masyarakat tidak panik setelah serangan di kawasan Jalan MH Thamrin Jakarta namun tetap waspada.
"Kita tentu tidak bisa mencegah suatu hal yang sudah terjadi, namun kita harus siap dalam menghadapi kelanjutan serangan yang bisa saja kembali terjadi," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) dan Kepolisian sudah menyiagakan pasukan untuk mengejar pelaku dan otak pengeboman.
"Kita sampai saat ini belum bisa memastikan dari mana unsur pengeboman ini, namun sebagai langkah pertama, kita akan mengejar apa yang ada dulu baru melakukan pengembangan kasus," katanya.
Luhut menambahkan bahwa sudah ada peringatan mengenai kemungkinan adanya serangan sebelum Tahun Baru.
"Namun dari kelompok mana dan kapan pelaksanaannya kita memang tidak mengetahuinya," katanya.
Menkopolhukam minta TNI-Polri siaga di pusat keramaian
14 Januari 2016 17:13 WIB
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: