BOM JAKARTA - Jakarta dan Bali disebut-sebut target teror
14 Januari 2016 16:58 WIB
Polisi berlari ke arah Gedung Sarinah sejumlah teroris ke beberapa gedung dan pos polisi di Jakarta, Kamis (14/1). Bom bunuh diri meledak di depan Gedung Sarinah, menewaskan tiga orang di tempat, dengan total 17 korban tewas. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja )
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu, menyebutkan Jakarta dan Bali target aksi teror sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan.
"Jakarta dan Bali sudah dikenal dunia, begitu meledak jadi besar dampaknya. Kalau di Parung, orang tanya di mana Parung itu," kata dia, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Ia hadir ke Istana Negara Jakarta untuk berbagi informasi terkait isu keamanan.
Ia menyebutkan upaya antisipasi terhadap aksi teror sudah dilakukan tetapi pelaku selalu memanfaatkan situasi.
"Bukan berarti kita tidak siap, khan susah, tapi kita apresiasi polisi karena bom tidak meledak di dalam gedung," katanya.
Ketika ditanya apakah Istana Presiden menjadi target aksi teror, dia mengatakan satu-dua bulan lalu ada informasi rencana serangan ke Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia.
"Kita tidak bisa bilang ISIS dan segala macam, kita belum tahu. Ke depan waspadai Bali," katanya. Bali pernah dua kali dibom teroris dengan dampak sangat serius pada industri pariwisata di pulau itu.
Ia menyebutkan tujuan aksi teror untuk menakut-nakuti masyarakat.
"Teror khan untuk membuat takut, kita harus hati-hati dan waspada," kata dia.
"Jakarta dan Bali sudah dikenal dunia, begitu meledak jadi besar dampaknya. Kalau di Parung, orang tanya di mana Parung itu," kata dia, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Ia hadir ke Istana Negara Jakarta untuk berbagi informasi terkait isu keamanan.
Ia menyebutkan upaya antisipasi terhadap aksi teror sudah dilakukan tetapi pelaku selalu memanfaatkan situasi.
"Bukan berarti kita tidak siap, khan susah, tapi kita apresiasi polisi karena bom tidak meledak di dalam gedung," katanya.
Ketika ditanya apakah Istana Presiden menjadi target aksi teror, dia mengatakan satu-dua bulan lalu ada informasi rencana serangan ke Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia.
"Kita tidak bisa bilang ISIS dan segala macam, kita belum tahu. Ke depan waspadai Bali," katanya. Bali pernah dua kali dibom teroris dengan dampak sangat serius pada industri pariwisata di pulau itu.
Ia menyebutkan tujuan aksi teror untuk menakut-nakuti masyarakat.
"Teror khan untuk membuat takut, kita harus hati-hati dan waspada," kata dia.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: