Menag dijadwalkan letakkan batu pertama Masjid Agung Medan
13 Januari 2016 20:38 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) menyerahkan bantuan kepada Wakil Ketua Umum Pembangunan Masjid Agung Medan, Musa Idhishah (kanan) dalam rangkaian peletakan batu pertama, di Medan, Sumatera Utara, Jumat (15/1). Masjid Agung yang direncanakan selesai tahun 2018, dirancang memiliki menara masjid tertinggi di Asia yakni setinggi 199 meter. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Medan (ANTARA News) - Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Agung, Medan yang direncanakan sebagai masjid dengan menara tertinggi di Asia.
"Peletakan batu pertama Masjid Agung Medan itu dijadwalkan, pada Jumat 15 Januari 2016.Kalau selesai, masjid itu akan menjadi kebanggaan Sumut bahkan Indonesia," kata Wakil Ketua Umum Panitia Pembangunan Masjid Agung Medan, Musa Idhishah di Medan, Rabu.
Menurut dia, pembangunan Masjid Agung ditargetkan selesai selama 25 bulan.
Mengingat masjid itu milik umat, maka panitia melibatkan seluruh masyarakat untuk menyelesaikan pembangunannya dengan memberi infak atau sumbangan.
"Panitia sudah bekerja sama dengan sembilan bank sebagai penerima infak/sumbangan masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan, tinggi menara Masjid Agung Medan nantinya akan masuk dalam lima besar dunia.
Masjid yang nantinya memiliki dua menara, satu diantara tingginya mencapai 199 meter.
"Tinggi menara Masjid Agung itu tertinggi di Asia dan nomor tiga di dunia," ujar Musa Idhishah yang akrab dipanggil Dodi.
Masjid dengan menara tertinggi adalah Mohammadia Mega Mosque di Kota Aljazair dengan tinggi menara 270 meter yang masih dalam pembangunan.
Adapun yang kedua tertinggi yakni Masjid Hasan II di Casablanca, Maroko dengan ketinggian mencapai 210 meter.
"Alhamdulillah, acara peletakan batu pertama itu juga akan dihadiri oleh syeh dari Afrika Barat, Ahmed Tijani Bin Omar,"katanya.
Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Agung Medan, Abdul Hakim Siagian,mengatakan, peletakkan batu pertama masjid tersebut akan dihadiri sejumlah komunitas yang menyatakan kesiapan memberikan dukungan moril dan materil pembangunan Masjid Agung Medan
Komunitas Becak Motor Medan misalnya sudah menawarkan diri untuk menjadikan becak mereka sebagai becak infak keliling.
Di becak mereka akan dipasang kotak infak dan setiap penumpang bisa memberikan infak untuk kemudian di setiap hari Jumat pengemudi becak tersebut menyerahkan ke panitia.
"Ada juga Komunitas Supir Bus ALS yang menyatakan untuk memberikan dukungan aktifnya," katanya yang didampingi Ketua Dewan Pengawas Badan Kenaziran Masjid (BKM) Agung Medan, Donald Sidabalok.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan, Iwan Zulhami, mengatakan, pembangunan Masjid Agung Medan merupakan bentuk dari niat yang besar dari umat Islam di Kota Medan dan Sumut.
"Pembangunan masjid itu meningkatkan syiar dan semakin memakmurkan Masjid Agung. Secara keumatan, Masjid Agung itu akan menjadi salah satu pusat peradaban umat Islam di Sumut," katanya.
"Peletakan batu pertama Masjid Agung Medan itu dijadwalkan, pada Jumat 15 Januari 2016.Kalau selesai, masjid itu akan menjadi kebanggaan Sumut bahkan Indonesia," kata Wakil Ketua Umum Panitia Pembangunan Masjid Agung Medan, Musa Idhishah di Medan, Rabu.
Menurut dia, pembangunan Masjid Agung ditargetkan selesai selama 25 bulan.
Mengingat masjid itu milik umat, maka panitia melibatkan seluruh masyarakat untuk menyelesaikan pembangunannya dengan memberi infak atau sumbangan.
"Panitia sudah bekerja sama dengan sembilan bank sebagai penerima infak/sumbangan masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan, tinggi menara Masjid Agung Medan nantinya akan masuk dalam lima besar dunia.
Masjid yang nantinya memiliki dua menara, satu diantara tingginya mencapai 199 meter.
"Tinggi menara Masjid Agung itu tertinggi di Asia dan nomor tiga di dunia," ujar Musa Idhishah yang akrab dipanggil Dodi.
Masjid dengan menara tertinggi adalah Mohammadia Mega Mosque di Kota Aljazair dengan tinggi menara 270 meter yang masih dalam pembangunan.
Adapun yang kedua tertinggi yakni Masjid Hasan II di Casablanca, Maroko dengan ketinggian mencapai 210 meter.
"Alhamdulillah, acara peletakan batu pertama itu juga akan dihadiri oleh syeh dari Afrika Barat, Ahmed Tijani Bin Omar,"katanya.
Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Agung Medan, Abdul Hakim Siagian,mengatakan, peletakkan batu pertama masjid tersebut akan dihadiri sejumlah komunitas yang menyatakan kesiapan memberikan dukungan moril dan materil pembangunan Masjid Agung Medan
Komunitas Becak Motor Medan misalnya sudah menawarkan diri untuk menjadikan becak mereka sebagai becak infak keliling.
Di becak mereka akan dipasang kotak infak dan setiap penumpang bisa memberikan infak untuk kemudian di setiap hari Jumat pengemudi becak tersebut menyerahkan ke panitia.
"Ada juga Komunitas Supir Bus ALS yang menyatakan untuk memberikan dukungan aktifnya," katanya yang didampingi Ketua Dewan Pengawas Badan Kenaziran Masjid (BKM) Agung Medan, Donald Sidabalok.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan, Iwan Zulhami, mengatakan, pembangunan Masjid Agung Medan merupakan bentuk dari niat yang besar dari umat Islam di Kota Medan dan Sumut.
"Pembangunan masjid itu meningkatkan syiar dan semakin memakmurkan Masjid Agung. Secara keumatan, Masjid Agung itu akan menjadi salah satu pusat peradaban umat Islam di Sumut," katanya.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: