Presiden Jokowi tegaskan Indonesia serius tangani gambut
13 Januari 2016 20:18 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (kiri) dan Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). (ANTARA/Yudhi Mahatma/P003)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia serius untuk menangani kerusakan gambut yang salah satunya melalui pembentukan Badan Restorasi Gambut (BRG).
"Kita bisa yakinkan dunia internasional. Serius, sangat serius, untuk mengatasi kerusakan hutan dan lahan gambut," kata Presiden Jokowi saat mengumumkan terbentuknya BRG di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
Kebakaran lahan dan hutan yang melanda beberapa provinsi di Tanah Air pada 2015 menjadi pelajaran sangat berharga bagi pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres M. Jusuf Kalla (JK).
Untuk itulah, Presiden membentuk Badan Restorasi Gambut melalui Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016.
"Saya ingin menyampaikan telah terbentuknya Badan Restorasi Gambut melalui Perpres, yang sudah saya tanda tangani Januari lalu," kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga memperkenalkan Nazir Foead untuk memimpin BRG, yang ditugasi segera membuat rencana aksi dan melaksanakannya.
Upaya ini, menurut Presiden, menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia serius untuk mengatasi kerusakan gambut.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden menyampaikan bahwa terjadinya kebakaran hutan di beberapa daerah di Tanah Air harus menjadi pelajaran.
"Meski 18 tahun kasus ini selalu berulang. Ini harus jadi pelajaran berharga," demikian Presiden Jokowi.
"Kita bisa yakinkan dunia internasional. Serius, sangat serius, untuk mengatasi kerusakan hutan dan lahan gambut," kata Presiden Jokowi saat mengumumkan terbentuknya BRG di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
Kebakaran lahan dan hutan yang melanda beberapa provinsi di Tanah Air pada 2015 menjadi pelajaran sangat berharga bagi pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres M. Jusuf Kalla (JK).
Untuk itulah, Presiden membentuk Badan Restorasi Gambut melalui Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016.
"Saya ingin menyampaikan telah terbentuknya Badan Restorasi Gambut melalui Perpres, yang sudah saya tanda tangani Januari lalu," kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga memperkenalkan Nazir Foead untuk memimpin BRG, yang ditugasi segera membuat rencana aksi dan melaksanakannya.
Upaya ini, menurut Presiden, menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia serius untuk mengatasi kerusakan gambut.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden menyampaikan bahwa terjadinya kebakaran hutan di beberapa daerah di Tanah Air harus menjadi pelajaran.
"Meski 18 tahun kasus ini selalu berulang. Ini harus jadi pelajaran berharga," demikian Presiden Jokowi.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: