Kejagung terus pantau Gafatar
Kinerja Kejaksaan Agung 2015 Jaksa Agung H M Prasetyo (tengah) berbincang dengan Wakil Jaksa Agung D Andhi Nirwanto (keempat kanan), JAM Intel Adi Togarisman (kiri), JAM Datun Bambang Setyo Wahyudi (kedua kiri), JAM Pidum Noor Rachmad (ketiga kiri), JAM Was Widyo Pramono (keempat kiri), JAM Bin Bambang Waluyo (ketiga kanan), JAM Pidsus Arminsyah (kedua kanan) dan Kabadiklat M Salim sebelum memberikan keterangan kepada media di Jakarta, Rabu (30/12). Dalam kesempatan itu Jaksa Agung menyampaikan refleksi kinerja Kejaksaan Agung tahun 2015. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
"Kejaksaan memonitor(memantau) sejak beberapa bulan lalu. Tapi tampilannya di masyarakat kan kegiatan sosial mereka," kata Jamintel Adhi Toegarisman di Jakarta, Rabu.
Jamintel Adhi menyebutkan Jaksa Agung HM Prasetyo yang menjabat sebagai Ketua Pakem Pusat telah menyerahkan kepada dirinya sebagai wakil untuk memimpin rapat yang dihadiri pejabat Kemendagri, Kementerian Agama, Mabes Polri dan TNI pada Selasa (12/1).
Dikatakan, dari yang dihimpun apakah Gafatar masuk dalam kriteria yang harus diawasi dalam area keagamaan, karena itu pihaknya akan secara formal meminta informasi dari tim Pakem pusat yang kemudian mengambil sikap.
Dari info dasar, Gafatar ini sedikit menyangkut perkembangan aliran keagamaan, kalau dilihat dari personalnya dahulu yang sempat menjadi pimpinan Al-Qiyadah Al-Islamiah, Ahmad Musadeq.
"Akan kita telusuri apakah kegiatan Gafatar apakah kegiatannya menyangkut masalah aliran keagamaan, info sementara tentu ada masalah Islam dan Kristen-nya. Ahli akan kami undang untuk membahas substansi itu," katanya.
"Yang jelas saat ini sedang dianalisis oleh seluruh anggota tim Pakem Pusat. Saya minta ke kajati seluruh Indonesia untuk melaporkan perkembangan Gafatar di daerah masing-masing," katanya.
Di bagian lain, ia menyebutkn Gafatar akan diundang setelah tim pakem berkumpul untuk kedua kalinya.
"Kalau diperlukan informasi, baru dipanggil," tegasnya.
Ia menyebutkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga akan diundang untuk melihat apakah kegiatan mereka itu menyimpang atau tidak secara keagamaan.
Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016