Bekasi (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia Kota Bekasi, Jawa Barat, mengungkapkan bahwa organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah membentuk struktur kepengurusan di 12 kecamatan di Bekasi.

"Dari informasi yang berhasil dikumpulkan oleh MUI Kota Bekasi, Gafatar di sini sudah terbentuk di seluruh kecamatan (12 kecamatan)," kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi Sukandar Ghozali di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, organisasi itu kerap melakukan kegiatan sosial guna menarik simpatik masyarakat setempat untuk bergabung sebagai pengikutnya.

Kegiatan sosial itu ada yang berupa pemberian sembako gratis, cek kesehatan gratis, dan lainnya.

Dia mengatakan, situasi itu telah dilaporkan pihaknya kepada Badan Kesatuan Bangsa, politik dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah KOta Bekasi.

"Kita sudah laporkan hal ini ke Kesbangpol Kota Bekasi, namun karena belum ada bukti yang cukup kuat jadi belum ada tindakan," katanya.

Sukandar mengatakan, pihaknya saat ini tengah menggalang koordinasi dengan kepolisian, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan kementerian agama untuk meredam aktivitas aliran tersebut di Kota Bekasi.

Dia menambahkan, Gafatar merupakan organisasi yang mengajarkan pemahaman menyimpang kepada pengikutnya.

"Organisasi ini adalah turunan dari Al Qiyadah Al Islamiyah bentukan Ahmad Mushadeq yang sempat mengaku menjadi nabi beberapa waktu lalu," katanya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari ajakan maupun rayuan untuk bergabung dengan oraganisasi tersebut.