Hanafi Rais yakini Presiden tidak manfaatkan Johan Budi
13 Januari 2016 13:23 WIB
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi berjalan keluar dari ruang kerja Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/1). Presiden Joko Widodo menunjuk Johan Budi sebagai Juru Bicara Kepresidenan. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/16)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN Hanafi Rais meyakini Presiden Jokowi tidak akan memanfaatkan informasi yang diketahui Johan Budi selama bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya tidak melihat karakter presiden seperti itu ya. Presiden ini orangnya lebih banyak ingin berkawan daripada menciptakan musuh," nilai Hanafi kepada wartawan di gedung parlemen, Jakarta, Rabu.
Putra politikus senior Amien Rais itu berpandangan pengangkatan mantan pelaksana tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi sebagai jubir kepresidenan tidak dalam rangka menyiapkan amunisi untuk kepentingan politis, namun untuk memperkuat lembaga kepresidenan secara komunikasi.
"Dengan adanya pak Pramono Anung di sekretaris kabinet dan pak Johan Budi di posisi juru bicara, itu menjadi konsolidasi yang final," kata Hanafi.
Dia juga menilai keberadaan Johan Budi tidak akan tumpang tindih dengan tugas Pramono Anung selaku sekretaris kabinet. Menurut dia, presiden pasti telah memiliki pertimbangan matang dalam mempekerjakan Johan Budi berdampingan dengan Pramono Anung.
"Saya kira keduanya punya porsi masing-masing. Dan selama ini dengan penunjukkan Johan Budi sebagai jubir, tidak ada friksi atau isu tidak mengenakkan di lingkaran presiden," kata dia.
Presiden RI Jokowi Presiden mengumumkan pengangkatan Johan Budi sebagai staf khusus Presiden bidang komunikasi.
Sebelum pengumuman, Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki sudah menginformasikan penunjukkan itu kepada Johan Budi.
Johan Budi sendiri merasa dirinya memiliki kompetensi atas penunjukkan itu karena pernah berpengalaman menjadi juru bicara KPK.
"Saya tidak melihat karakter presiden seperti itu ya. Presiden ini orangnya lebih banyak ingin berkawan daripada menciptakan musuh," nilai Hanafi kepada wartawan di gedung parlemen, Jakarta, Rabu.
Putra politikus senior Amien Rais itu berpandangan pengangkatan mantan pelaksana tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi sebagai jubir kepresidenan tidak dalam rangka menyiapkan amunisi untuk kepentingan politis, namun untuk memperkuat lembaga kepresidenan secara komunikasi.
"Dengan adanya pak Pramono Anung di sekretaris kabinet dan pak Johan Budi di posisi juru bicara, itu menjadi konsolidasi yang final," kata Hanafi.
Dia juga menilai keberadaan Johan Budi tidak akan tumpang tindih dengan tugas Pramono Anung selaku sekretaris kabinet. Menurut dia, presiden pasti telah memiliki pertimbangan matang dalam mempekerjakan Johan Budi berdampingan dengan Pramono Anung.
"Saya kira keduanya punya porsi masing-masing. Dan selama ini dengan penunjukkan Johan Budi sebagai jubir, tidak ada friksi atau isu tidak mengenakkan di lingkaran presiden," kata dia.
Presiden RI Jokowi Presiden mengumumkan pengangkatan Johan Budi sebagai staf khusus Presiden bidang komunikasi.
Sebelum pengumuman, Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki sudah menginformasikan penunjukkan itu kepada Johan Budi.
Johan Budi sendiri merasa dirinya memiliki kompetensi atas penunjukkan itu karena pernah berpengalaman menjadi juru bicara KPK.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: