Legislator tuntut RSUD Bekasi segerakan layanan NICU/PICU
13 Januari 2016 00:43 WIB
Ilustrasi. Seorang perawat meletakkan bayi yang baru saja lahir di ruangan neonatal intensive care unit (NICU) Rumah Sakit Bersalin Kasih Ibu, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (12/6). Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan, sepanjang tahun 2012, Angka Kematian Bayi tercatat 7 orang per seribu kelahiran hidup. Sementara target Millennium Development Goals (MDGs) yang diharapkan dicapai pada 2015, adalah sebesar 23 orang per seribu kelahiran hidup. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar)
Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Nyumarno, mempertanyakan belum beroperasinya fasilitas pelayanan pasien balita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.
"Padahal alat Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) untuk mendukung pelayanan bagi pasien balita sudah dibelanjakan pada 2015," katanya di Cikarang, Selasa.
Menurut dia, alat tersebut saat ini sudah tersedia di RSUD Kabupaten Bekasi setelah dibeli menggunakan APBD 2015 senilai Rp10 miliar.
Pihaknya mempertanyakan kendala apa sehingga pihak RSUD yang hingga kini belum mengoperasikan alat tersebut di tengah kebutuhan masyarakat yang mendesak.
"Namun belum juga difungsikan oleh RSUD dengan dalih mensinkronkan electrical gedung baru," katanya.
Nyumarno mengatakan pula bahwa keberadaan alat tersebut akan sangat membantu para pasien, khususnya dari kalangan ekonomi lemah mengingat biaya rumah sakit swasta untuk fasilitas serupa relatif lebih mahal.
Alat tersebut, kata dia lagi, memiliki fungsi untuk menormalkan kondisi berat badan pasien balita, fungsi perawatan kurang sempurna, prematur, mengalami kesulitan dalam persalinan, dan mengalami kelainan fungsi organ.
"Saya harap dalam 1x24 jam RSUD segera menyiapkan ruangan PICU/NICU dan seluruh rumah sakit swasta tidak menolak pasien miskin, dan wajib memberikan 30 persen pelayanan bagi warga miskin dan tidak mampu," katanya.
"Padahal alat Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) untuk mendukung pelayanan bagi pasien balita sudah dibelanjakan pada 2015," katanya di Cikarang, Selasa.
Menurut dia, alat tersebut saat ini sudah tersedia di RSUD Kabupaten Bekasi setelah dibeli menggunakan APBD 2015 senilai Rp10 miliar.
Pihaknya mempertanyakan kendala apa sehingga pihak RSUD yang hingga kini belum mengoperasikan alat tersebut di tengah kebutuhan masyarakat yang mendesak.
"Namun belum juga difungsikan oleh RSUD dengan dalih mensinkronkan electrical gedung baru," katanya.
Nyumarno mengatakan pula bahwa keberadaan alat tersebut akan sangat membantu para pasien, khususnya dari kalangan ekonomi lemah mengingat biaya rumah sakit swasta untuk fasilitas serupa relatif lebih mahal.
Alat tersebut, kata dia lagi, memiliki fungsi untuk menormalkan kondisi berat badan pasien balita, fungsi perawatan kurang sempurna, prematur, mengalami kesulitan dalam persalinan, dan mengalami kelainan fungsi organ.
"Saya harap dalam 1x24 jam RSUD segera menyiapkan ruangan PICU/NICU dan seluruh rumah sakit swasta tidak menolak pasien miskin, dan wajib memberikan 30 persen pelayanan bagi warga miskin dan tidak mampu," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: