IHSG Selasa ditutup menguat 47,04 poin
12 Januari 2016 17:34 WIB
Ilustrasi: pialang sedang beraktivitas di dekat papan layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa, ditutup menguat sebesar 47,04 poin atau 1,05 persen ke posisi 4.512,52.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 13,48 poin (1,74 persen) menjadi 786,92.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa laju IHSG berada di area positif seiring dengan pelaku pasar saham yang kembali melakukan aksi beli setelah pada hari sebelumnya (Senin, 11/1) terkena aksi jual cukup masif.
"Posisi harga saham yang telah turun akibat aksi jual kemarin (11/1), memicu pelaku pasar saham melakukan aksi beli sehingga IHSG BEI menguat," kata William Surya.
Di sisi lain, lanjut dia, sebagian pelaku pasar saham juga mulai kembali optimistis terhadap fundamental ekonomi domestik seraya menanti kebijakan Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur pada 13-14 Januari nanti mengenai suku bunga acuan (BI rate).
Kendati demikian, menurut William, di tengah sentimen domestik yang masih dalam penantian itu serta kondisi pasar saham eksternal yang sedang dalam keadaan cenderung tertekan dan harga minyak dunia belum membaik maka investor diharapkan lebih hati-hati dalam mengambil posisi untuk menentukan arah investasi selanjutnya.
Sementara itu, analis KDB Daewoo Indonesia Heldy Arifien menambahkan bahwa di tengah beragamnya pergerakan bursa-bursa utama global, IHSG berhasil bergerak menguat didorong oleh penguatan sektor infrastruktur yang memberikan kontribusi kenaikan terhadap IHSG BEI.
"Investor asing yang melakukan aksi beli sebesar Rp72,218 miliar pada Selasa (12/1) ini juga turut menopang indeks BEI," kata Heldy Arifien.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 195.627 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,38 miliar lembar saham senilai Rp3,76 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 164 saham, turun 127 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 83 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 176,74 poin (0,89 persen) menjadi 19.711,76, indeks Nikkei melemah 479,00 poin (2,71 persen) ke level 17.218,96, dan Straits Times melemah 17,07 poin (0,63 persen) ke posisi 2.691,78.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 13,48 poin (1,74 persen) menjadi 786,92.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa laju IHSG berada di area positif seiring dengan pelaku pasar saham yang kembali melakukan aksi beli setelah pada hari sebelumnya (Senin, 11/1) terkena aksi jual cukup masif.
"Posisi harga saham yang telah turun akibat aksi jual kemarin (11/1), memicu pelaku pasar saham melakukan aksi beli sehingga IHSG BEI menguat," kata William Surya.
Di sisi lain, lanjut dia, sebagian pelaku pasar saham juga mulai kembali optimistis terhadap fundamental ekonomi domestik seraya menanti kebijakan Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur pada 13-14 Januari nanti mengenai suku bunga acuan (BI rate).
Kendati demikian, menurut William, di tengah sentimen domestik yang masih dalam penantian itu serta kondisi pasar saham eksternal yang sedang dalam keadaan cenderung tertekan dan harga minyak dunia belum membaik maka investor diharapkan lebih hati-hati dalam mengambil posisi untuk menentukan arah investasi selanjutnya.
Sementara itu, analis KDB Daewoo Indonesia Heldy Arifien menambahkan bahwa di tengah beragamnya pergerakan bursa-bursa utama global, IHSG berhasil bergerak menguat didorong oleh penguatan sektor infrastruktur yang memberikan kontribusi kenaikan terhadap IHSG BEI.
"Investor asing yang melakukan aksi beli sebesar Rp72,218 miliar pada Selasa (12/1) ini juga turut menopang indeks BEI," kata Heldy Arifien.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 195.627 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,38 miliar lembar saham senilai Rp3,76 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 164 saham, turun 127 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 83 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 176,74 poin (0,89 persen) menjadi 19.711,76, indeks Nikkei melemah 479,00 poin (2,71 persen) ke level 17.218,96, dan Straits Times melemah 17,07 poin (0,63 persen) ke posisi 2.691,78.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: