Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, pendampingan riset alat terapi kanker oleh tenaga medis di klinik milik Warsito bertujuan membuat masyarakat merasa aman dan nyaman secara uji klinis.

"Pendampingan (di klinik) CTECH Edwar Technology ini supaya ke depan masyarakat benar-benar merasa aman dan nyaman. Jangan sampai terjadi seperti di Chiropractic," kata Menteri Nasir saat berkunjung ke Klinik CTECH Lab Edwar Technology, di Tangerang, Senin.

Nasir mengatakan, pendampingan oleh dokter dari Kementerian Kesehatan di Klinik CTECH Lab Edwar Tech berguna untuk menguji secara klinis keamanan dan kemanfaatan alat terapi kanker yang dinilai dapat mematikan sel kanker pada tubuh.

Adapun pendampingan dilakukan pada dua penelitian milik Warsito, yakni alat terapi kanker "Electro-Capacitive Cancer Therapy" (ECCT) dan alat deteksi kanker "Biomedical Electrical Capacitance Volume Tomography" (ECVT) sesuai dengan standar praktek klinis.

Ia mencontohkan, setiap klinik praktek harus menggunakan metode yang kurang baik yang mencakup transparansi (transparency), berpengetahuan (awareness), bertanggung jawab (responsibility) dan dapat dipertanggungjawabkan (accountability).

"Kalau (Chiropractic First) ditutup ya pantas lah. Ini yang tidak menggunakan metode kurang baik. Jangan sampai terjadi praktek-praktek gelap," kata Nasir.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Chiropractic First merupakan penyedia praktik perawatan chiropractic, yakni pendekatan berfokus pada tulang belakang dan sistem saraf.

Polda Metro Jaya pada Kamis (7/1) menyegel semua klinik cabang perusahaan tersebut karena diduga melakukan malapraktik yang dialami Allya Siska Nadya yang menyebabkannya meninggal dunia.