Raja Ampat jadi proyek percontohan pemberlakuan SPDN-SPBN Pertamina
11 Januari 2016 07:51 WIB
Pekerja menyelesaikan pembangun sarana pengisihan bahan bakar minyak untuk nelayan, Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) di pelabuhan perikanan Lampulo, Banda Aceh, Selasa (17/11). Pembangunan SPDN di kawasan pelabuhan perikanan terpadu itu untuk memenuhi ketersediaan bahan bakar minyak bagi para nelayan.(ANTARA FOTO/Ampelsa)
Jayapura (ANTARA News) - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku dan Papua menjadikan Kabupaten Raja Ampat sebagai proyek percontohan untuk pemberlakuan Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang bekerja sama dengan pihak perbankan dalam sistem penyalurannya.
Manager Retail Pertamina MOR VIII Maluku dan Papua Zibali Hisbul, di Jayapura, Senin, mengatakan kerja sama untuk penyaluran bahan bakar bagi nelayan ini tidak hanya dengan pihak perbankan, namun juga dengan pemerintah daerah setempat.
"Kerja sama ini berupa penggunaan kartu bagi nelayan yang digunakan untuk melakukan pengisian bahan bakar bagi perahu nelayan di SPDN dan SPBN," katanya.
Zibali menjelaskan kartu ini nantinya akan membuat si nelayan menerima bahan bakar bersubsidi dari Pertamina, di mana telah diverifikasi terlebih dahulu oleh pihak Dinas Perikanan dan Kelautan setempat.
"Namun saat ini pemberlakukan kartu ini masih manual, belum menggunakan sistem secara elektronik dan baru diterapkan di Kabupaten Raja Ampat sebagai pilot project," ujarnya.
Dia menuturkan Kabupaten Raja Ampat dipilih sebagai pilot project karena kesiapan infrastruktur di wilayah setempat dan dipermudah melalui lokasi yang terlokalisir.
"Dengan wilayah yang terlokalisir, nantinya bahan bakar ini tidak akan tersalur kemana-mana sehingga pengawasannya akan lebih mudah dilakukan," katanya lagi.
Dia menambahkan kini pihaknya baru akan bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) selaku pihak perbankan untuk pemberlakukan kartu subsidi pembelian bahan bakar bagi nelayan.
Manager Retail Pertamina MOR VIII Maluku dan Papua Zibali Hisbul, di Jayapura, Senin, mengatakan kerja sama untuk penyaluran bahan bakar bagi nelayan ini tidak hanya dengan pihak perbankan, namun juga dengan pemerintah daerah setempat.
"Kerja sama ini berupa penggunaan kartu bagi nelayan yang digunakan untuk melakukan pengisian bahan bakar bagi perahu nelayan di SPDN dan SPBN," katanya.
Zibali menjelaskan kartu ini nantinya akan membuat si nelayan menerima bahan bakar bersubsidi dari Pertamina, di mana telah diverifikasi terlebih dahulu oleh pihak Dinas Perikanan dan Kelautan setempat.
"Namun saat ini pemberlakukan kartu ini masih manual, belum menggunakan sistem secara elektronik dan baru diterapkan di Kabupaten Raja Ampat sebagai pilot project," ujarnya.
Dia menuturkan Kabupaten Raja Ampat dipilih sebagai pilot project karena kesiapan infrastruktur di wilayah setempat dan dipermudah melalui lokasi yang terlokalisir.
"Dengan wilayah yang terlokalisir, nantinya bahan bakar ini tidak akan tersalur kemana-mana sehingga pengawasannya akan lebih mudah dilakukan," katanya lagi.
Dia menambahkan kini pihaknya baru akan bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) selaku pihak perbankan untuk pemberlakukan kartu subsidi pembelian bahan bakar bagi nelayan.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: