London (ANTARA News) - Gerakan Kebaikan Indonesia (GKI) , sebuah gerakan publik non partisan yang bertujuan mempromosikan kebaikan-kebaikan Indonesia, bekerjasama dengan Komunitas Sarongge meluncurkan gerakan Pohon Rantau, yakni penanam pohon, tanpa batas, tanpa sekat, yang dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Sejuta Pohon pada 10 Januari.

GKI mengajak masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri menanam pohon, meski tidak tinggal di tanah air karena mereka juga memiliki komitmen berbuat baik untuk Indonesia, demikian Ketua Bidang Luar Negeri Gerakan Kebaikan Indonesia, Indah Morgan kepada Antara London, Senin.

Menurut Indah Morgan, GKI bekerjasama dengan Komunitas Sarongge yang memiliki rekam jejak kredibel dalam penanaman, adopsi pohon dan pemberdayaan petani, melakukan penanaman pohon rantau yang diadopsi masyarakat Indonesia.

Pohon yang akan ditanam dan adopsi akan dikembangkankan dan ditambah jumlahnya, diharapkan akan hadir pohon-pohon di lahan satu desa yang disediakan Komunitas Sarongge, yang menjadi anak-anak' para orang tua' dari berbagai negara, ujarnya.

"Suatu keniscayaan bahwa menanam pohon di bumi Indonesia dan di belahan bumi manapun-- teramat penting," ujar ibu dua putri dan satu putra yang berangkat dewasa.


Sementara itu Ketua GKI, Nusantio Setiadi mengatakan untuk itu GKI memilih waktu yang dapat menarik perhatian dan mengajak lebih banyak pihak, yaitu dengan tanam perdana pada 14 Februari, sekaligus GKI ingin memulai tradisi bersama menanam pohon di Hari Valentine, #ValentineForEarth.

Dikatakannya tagar sengaja digunakan untuk meramaikan aksi tanam pohon ini di dunia maya. Tujuannya, agar sebanyak mungkin pihak, bersedia terlibat menanam pohon di mana saja, bersama-sama di Hari Valentine.

Siapapun bisa mengunggah komentar dan foto pada hari H dengan menggunakan #Pohon (nama organisasi, nama sekolah, nama pacar, nama binatang piaraan, dan lain-lain), dan #ValentineForEarth.

Misalnya, #PohonSayangku, #ValentineForEarth atau #PohonSekolahku, #ValentineForEarth. Pada intinya, menanam pohon di Hari Valentine, hanyalah satu cara melakukan hal baik dan konkrit untuk bumi, demikian Nusantio Setiadi.