Di Bantul semakin banyak kendaraan semakin banyak kecelakaan
11 Januari 2016 01:51 WIB
Ilustrasi. Sejumlah anggota polisi lalu lintas berada di samping mobil pick up bernopol B 2625 XCU, yang terlibat kecelakaan dengan truk bernopol P 8568 UL, di Jalan Raya Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Probolinggo, Jatim, Sabtu (28/12). Kecelakaan lalu lintas tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 18 orang. (ANTARA FOTO/Adhitya Hendra)
Bantul (ANTARA News) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat kasus kecelakaan lalu lintas sepanjang 2015 meningkat dibanding kejadian pada tahun sebelumnya.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satlantas Polres Bantul, Iptu Boedi Hariyanto di Bantul, Minggu mengatakan pada tahun 2015 terjadi sebanyak 1.562 kecelakaan, meningkat dibanding tahun 2014 sebanyak 1.333 kecelakaan.
"Akan tetapi jumlah korban meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas menurun dari berjumlah 147 orang pada 2014, menjadi 122 orang pada 2015," katanya.
Menurut dia, kasus kecelakaan pada 2015 juga menyebabkan korban luka ringan 1.804 orang, tanpa luka berat, dengan kerugian material sebesar Rp769.770.000, mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 sebesar Rp540.520.000.
Boedi mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan naiknya jumlah kecelakaan lalu lintas di Bantul dalam dua tahun terakhir diantaranya karena kesadaran masyarakat yang masih kurang untuk tertib berlalu-lintas.
"Selain itu faktor jalan di Bantul yang ramai dilewati pelintas antardaerah juga menjadi sebab. Sebab yang terlibat kecelakaan bukan masyarakat Bantul saja, ada yang dari luar Bantul, malah sekitar 40 persen sendiri," katanya.
Ia mengatakan, kesadaran tertib berlalu lintas memang harus dimulai sejak dini, karena fakta di lapangan juga menunjukkan dari total kecelakaan pada 2015, sebanyak 290 kasus diantaranya melibatkan anak di bawah umur, 13 diantaranya meninggal dunia.
"Kadang karena tidak ada angkutan anak diberikan motor untuk ke sekolah, padahal itu justru malah menjerumuskan," katanya.
Guna menekan angka kecelakaan lalu lintas berbagai upaya juga telah dilakukan kepolisian agar masyarakat makin tertib berlalu lintas, seperti sosialisasi ke masyarakat dan sekolah, bahkan penindakan langsung dengan razia anak di bawah umur yang mengendarai kendaraan bermotor.
Sementara itu, Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi (Kanit Regident) Polres Bantul Iptu Sutrisno mengatakan faktor lainnya yang memicu bertambahnya jumlah kecelakaan di Bantul adalah makin pesatnya jumlah kendaraan bermotor dalam dua tahun terakhir.
"Pada 2015 dalam satu bulan saja rata-rata ada sekitar 3.500 kendaraan baru di Bantul. Jumlah itu baik kendaraan baru ataupun mutasi," katanya.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satlantas Polres Bantul, Iptu Boedi Hariyanto di Bantul, Minggu mengatakan pada tahun 2015 terjadi sebanyak 1.562 kecelakaan, meningkat dibanding tahun 2014 sebanyak 1.333 kecelakaan.
"Akan tetapi jumlah korban meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas menurun dari berjumlah 147 orang pada 2014, menjadi 122 orang pada 2015," katanya.
Menurut dia, kasus kecelakaan pada 2015 juga menyebabkan korban luka ringan 1.804 orang, tanpa luka berat, dengan kerugian material sebesar Rp769.770.000, mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 sebesar Rp540.520.000.
Boedi mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan naiknya jumlah kecelakaan lalu lintas di Bantul dalam dua tahun terakhir diantaranya karena kesadaran masyarakat yang masih kurang untuk tertib berlalu-lintas.
"Selain itu faktor jalan di Bantul yang ramai dilewati pelintas antardaerah juga menjadi sebab. Sebab yang terlibat kecelakaan bukan masyarakat Bantul saja, ada yang dari luar Bantul, malah sekitar 40 persen sendiri," katanya.
Ia mengatakan, kesadaran tertib berlalu lintas memang harus dimulai sejak dini, karena fakta di lapangan juga menunjukkan dari total kecelakaan pada 2015, sebanyak 290 kasus diantaranya melibatkan anak di bawah umur, 13 diantaranya meninggal dunia.
"Kadang karena tidak ada angkutan anak diberikan motor untuk ke sekolah, padahal itu justru malah menjerumuskan," katanya.
Guna menekan angka kecelakaan lalu lintas berbagai upaya juga telah dilakukan kepolisian agar masyarakat makin tertib berlalu lintas, seperti sosialisasi ke masyarakat dan sekolah, bahkan penindakan langsung dengan razia anak di bawah umur yang mengendarai kendaraan bermotor.
Sementara itu, Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi (Kanit Regident) Polres Bantul Iptu Sutrisno mengatakan faktor lainnya yang memicu bertambahnya jumlah kecelakaan di Bantul adalah makin pesatnya jumlah kendaraan bermotor dalam dua tahun terakhir.
"Pada 2015 dalam satu bulan saja rata-rata ada sekitar 3.500 kendaraan baru di Bantul. Jumlah itu baik kendaraan baru ataupun mutasi," katanya.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: