Dolar AS menguat didukung data ketenagakerjaan positif
9 Januari 2016 10:09 WIB
Nilai Tukar Dolar Petugas menunjukkan uang dolar Amerika di "cash center" Bank Mandiri, Jakarta, Senin (4/1). Dolar AS menguat di awal tahun 2016, sementara rupiah ditutup mendekati Rp14.000 pada hari pertama perdagangan. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/foc/16. ()
New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data terbaru yang dirilis menunjukkan pertumbuhan lapangan pekerjaan di AS lebih kuat dari perkiraan.
Jumlah gaji pekerja non pertanian naik 292.000 pada Desember, mengalahkan perkiraan pasar 200.000, dan tingkat pengangguran tidak berubah di 5,0 persen, kata Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat.
Para pedagang fokus terhadap data ketenagakerjaan yang kuat, laporan ketenagakerjaan pertama sejak pertengahan Desember ketika Federal Reserve AS memutuskan untuk menaikkan suku bunganya.
Laporan positif menunjukkan bahwa pelambatan yang disebabkan manufaktur baru-baru ini dalam pertumbuhan ekonomi akan bersifat sementara, menurut Reuters.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,3 persen menjadi 98,503 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0902 dolar AS dari 1,0925 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4522 dolar AS dari 1,4617 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,6984 dolar AS dari 0,7001 dolar.
Dolar dibeli 117,67 yen Jepang, lebih tinggi dari 117,54 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik ke 0,9955 franc Swiss dari 0,9933 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,4138 dolar Kanada dari 1,4086 dolar Kanada.
Jumlah gaji pekerja non pertanian naik 292.000 pada Desember, mengalahkan perkiraan pasar 200.000, dan tingkat pengangguran tidak berubah di 5,0 persen, kata Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat.
Para pedagang fokus terhadap data ketenagakerjaan yang kuat, laporan ketenagakerjaan pertama sejak pertengahan Desember ketika Federal Reserve AS memutuskan untuk menaikkan suku bunganya.
Laporan positif menunjukkan bahwa pelambatan yang disebabkan manufaktur baru-baru ini dalam pertumbuhan ekonomi akan bersifat sementara, menurut Reuters.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,3 persen menjadi 98,503 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0902 dolar AS dari 1,0925 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4522 dolar AS dari 1,4617 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,6984 dolar AS dari 0,7001 dolar.
Dolar dibeli 117,67 yen Jepang, lebih tinggi dari 117,54 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik ke 0,9955 franc Swiss dari 0,9933 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,4138 dolar Kanada dari 1,4086 dolar Kanada.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: