Pamekasan (ANTARA News) - Polisi meminta bantuan tokoh masyarakat dan ulama terkait pengungkapan kasus pembunuhan warga dengan tuduhan dukun santet di Desa Pangereman Barat, Pamekasan, Madura, Jawa Timur pada 29 Desember 2015 dan sampai saat ini pelakunya belum tertangkap.

"Kami meminta dukungan dari tokoh masyarakat dan tokoh ulama, agar mendorong warga bersedia bersaksi atas peristiwa itu. Sebab jika tidak ada warga yang mau bersaksi, maka kami kesulitan untuk menangkap pelakunya," kata Kapolsek Tamberu AKP Sjaiful Arif kepada Antara di Pamekasan, Kamis.

Sjaiful mengemukakan hal ini, menjelaskan upaya yang dilakukan petugas dalam mengungkap pelaku pembunuhan warga Desa Pangereman Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan bernama Munir.

Pria berumur 50 tahun ini dibunuh beramai-ramai karena yang bersangkutan dituduh sebagai dukun santet. Pelaku pembunuhan sebanyak lima orang. Versi lain menyebutkan lebih dari lima orang.

Kapolsek AKP Sjaiful Arif menjelaskan, pihaknya perlu dukungan semua pihak untuk mengungkap pelaku pembunuhan itu, karena meski banyak warga yang mengetahui peristiwa itu, umumnya tidak mau menjadi saksi.

"Kita kan tidak bisa menangkap begitu saja pembunuhnya tanpa adanya orang mengetahui secara langsung, karena saat peristiwa itu terjadi, polisi tidak ada di tempat kejadian perkara," katanya menjelaskan.

Kendatipun demikian, sambung Sjaiful, pihaknya memastikan akan mengusut hingga tuntas kasus pembunuhan beramai-ramai yang menimpa warga bernama Munir dengan tuduhan dukun santet itu.

"Apapun alasannya, pembunuhan tetap merupakan perbuatan pidana," tegasnya.

Kasus pembunuhan dengan tudingan dukun santet yang menimpa warga Desa Pangereman Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan pada 29 Desember 2015 itu, bukan yang pertama kali.

Kasus yang sama juga terjadi di wilayah itu, dan sampai saat ini pelakunya belum ditangkap.