KBPH Suryodilogo dinobatkan sebagai Paku Alam X
7 Januari 2016 11:39 WIB
Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo menyaksikan tarian Bedhaya Angron Akung saat prosesi upacara adat jumenengan atau penobatan Paku Alam X di Bangsal Sewatama, Puro Pakualaman, DI Yogyakarta, Kamis (7/1). KBPH Prabu Suryodilogo resmi menjadi KGPAA Paku Alam X. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Yogyakarta (ANTARA News) - Pangeran Pati Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo Prabu Suryodilogo resmi dinobatkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam X dalam acara jumenengan di Kadipaten Puro Pakualama, Kamis.
Prosesi jumenengan yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB di Bangsal Sewatama itu diawali dengan pembacaan ayat Suci Al-Quran yang disusul dengan pembacaan pernyataan penobatan yang dibacakan oleh Pangeran Sentana Kadipaten Pakualaman, K.P.H Jumartani.
Setelah pernyataan penobatan selesai dibacakan, K.G.P.A.A Paku Alam X yang sebelumnya dikawal kerabat dalem yang membawa tombak Kanjeng Kyai Buyut dan Kanjeng Kyai Paku Baru, menempati singgasana.
Sesepuh sentana K.P.H Notoatmojo lalu menyematkan pusaka Keris Kyai Bontit di pinggang Paku Alam X, serta bros Bintang Sestra Notokusumo sebagai lambang pemangku serta pengayom seluruh putra, kerabat, abdi dalem, serta sentana dalem Kadipaten Puro Pakualaman.
K.G.P.A.A Paku Alam X yang mengenakan ageman keprabon atau pakaian raja selanjutnya membacakan "Sabda Dalem" yang berisi visi-misi dalam memimpin Kadipaten Puro Pakualaman.
Setelah pembacaan "Sabda Dalem", dilanjutkan dengan pemberian gelar kepada permaisuri dan rayi-rayi dalem.
Prosesi jumenengan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut selanjutnya ditutup dengan tarian "Bedhaya Panji Angranakung" yang merupakan ciptaan dari K.G.P.A.A Paku Alam II.
Selain dihadiri para kerabat Pakualaman, serta raja-raja Nusantara, acara tersebut juga dihadiri beberapa pejabat eksekutif seperti Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Basweddan, serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Prosesi jumenengan yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB di Bangsal Sewatama itu diawali dengan pembacaan ayat Suci Al-Quran yang disusul dengan pembacaan pernyataan penobatan yang dibacakan oleh Pangeran Sentana Kadipaten Pakualaman, K.P.H Jumartani.
Setelah pernyataan penobatan selesai dibacakan, K.G.P.A.A Paku Alam X yang sebelumnya dikawal kerabat dalem yang membawa tombak Kanjeng Kyai Buyut dan Kanjeng Kyai Paku Baru, menempati singgasana.
Sesepuh sentana K.P.H Notoatmojo lalu menyematkan pusaka Keris Kyai Bontit di pinggang Paku Alam X, serta bros Bintang Sestra Notokusumo sebagai lambang pemangku serta pengayom seluruh putra, kerabat, abdi dalem, serta sentana dalem Kadipaten Puro Pakualaman.
K.G.P.A.A Paku Alam X yang mengenakan ageman keprabon atau pakaian raja selanjutnya membacakan "Sabda Dalem" yang berisi visi-misi dalam memimpin Kadipaten Puro Pakualaman.
Setelah pembacaan "Sabda Dalem", dilanjutkan dengan pemberian gelar kepada permaisuri dan rayi-rayi dalem.
Prosesi jumenengan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut selanjutnya ditutup dengan tarian "Bedhaya Panji Angranakung" yang merupakan ciptaan dari K.G.P.A.A Paku Alam II.
Selain dihadiri para kerabat Pakualaman, serta raja-raja Nusantara, acara tersebut juga dihadiri beberapa pejabat eksekutif seperti Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Basweddan, serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: