Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka melemah sebesar 35,84 poin seiring dengan kekhawatiran investor terhadap sentimen eksternal yang cenderung negatif.

IHSG BEI dibuka melemah sebesar 35,84 poin atau 0,73 persen ke posisi 4.574,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 9,38 poin (1,20 persen) menjadi 792,51.

"Kami menegaskan kembali sikap bearish di pasar menyusul minimnya sentimen positif sehingga pasar saham domestik melemah," kata Kepala Riset KDB Daewoo Securities Taye Shim di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa salah satu penyebab terkoreksinya indeks BEI yakni merosotnya harga minyak mentah dunia jenis WTI crude sebesar 2,33 persen menjadi 33,18 dolar AS per barel dan Brent 2,19 persen menjadi 33,48 dolar AS per barel atau terendah dalam 11 tahun terakhir, serta revisi turun Bank Dunia pada prospek pertumbuhan ekonomi global tahun 2016 ini dari 3,3 persen menjadi 2,9 persen.

Selain itu, meningkatnya kekhawatiran atas perekonomian Tiongkok yang melemah ditambah dengan pelemahan lebih lanjut dari mata uang yuan, dan risiko geopolitik baru yang timbul dari Korea Utara.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa Korea Utara yang melakukan uji coba bom hidrogen menambah kecemasan pasar seiring dengan telah meningkatnya konflik antara Arab Saudi dan Iran.

Dari dalam negeri, lanjut dia, kenaikan beruntun IHSG dalam dua hari terakhir, nampaknya juga diambil kesempatan pelaku pasar saham di dalam negeri untuk melakukan aksi ambil untung sehingga laju indeks BEI mendapat hambatan.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 360,46 poin (1,72 persen) menjadi 20.620,35, indeks Nikkei melemah 234,63 poin (1,29 persen) ke level 17.932,77, dan Straits Times melemah 45,75 poin (1,64 persen) ke posisi 2.756,21.