Epson ekspansi pabrik senilai USD 3 juta
5 Januari 2016 16:50 WIB
Senior General Manager HR & GA Administrative Division PT Indonesia Epson Industry Emile Pattiwael (kiri) dan Presiden Direktur Eiichi Abe di Jakarta, Selasa. (Antaranews)
Jakarta (ANTARA News) - Produsen printer PT Indonesia Epson Industry mengekspansi pabrik yang terletak di East Jakarta Industrial Park (EJIP) senilai 3 juta dollar AS di atas lahan seluas 5 hektare.
"Kami melakukan ekspansi karena ingin fokus memproduksi printer dengan kualitas high end atau berteknologi tinggi," kata Senior General Manager HR & GA Administrative Division PT Indonesia Epson Industry Emile Pattiwael di Jakarta, Selasa.
Dengan ekspansi tersebut, luas total pabrik Epson di EJIP menjadi 25 hektare dengan rata-rata kapasitas produksi 6 juta unit per tahun dan kapasitas maksimal 1 juta unit per bulan untuk produk printer teknologi tinggi dan rendah.
Emile menjelaskan, ekspansi pabrik yang dilakukan perusahaan tidak serta merta menambah kapasitas produksi yang ada, namun pabrik membutuhkan ruangan yang lebih luas terkait produksi printer berteknologi tinggi.
Adapun 100 persen produksi yang dihasilkan pabrik printer asal Jepang di EJIP tersebut akan diekspor ke berbagai negara, di mana 25 persen diekspor ke Amerika, 25 persen ke Eropa, 25 persen ke Jepang dan sisanya ke Asia Pasifik.
Menurut Emile, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari printer yang diproduksi tersebut mencapai 70 persen, mengingat sebagian besar industri pendukung seperti plastik, logam dan injeksi sudah ada di Indonesia.
"Sisanya 30 persen masih impor dari Jepang. Karena ada beberapa yang memang harus didatangkan dari Jepang," ujar Emile.
Printer dengan merk Epson saat ini merajai pasar di Indonesia dan Jepang. Sementara untuk pasar global, Epson dan Canon bergantian menduduki peringkat dua dibawah HP.
"Kami melakukan ekspansi karena ingin fokus memproduksi printer dengan kualitas high end atau berteknologi tinggi," kata Senior General Manager HR & GA Administrative Division PT Indonesia Epson Industry Emile Pattiwael di Jakarta, Selasa.
Dengan ekspansi tersebut, luas total pabrik Epson di EJIP menjadi 25 hektare dengan rata-rata kapasitas produksi 6 juta unit per tahun dan kapasitas maksimal 1 juta unit per bulan untuk produk printer teknologi tinggi dan rendah.
Emile menjelaskan, ekspansi pabrik yang dilakukan perusahaan tidak serta merta menambah kapasitas produksi yang ada, namun pabrik membutuhkan ruangan yang lebih luas terkait produksi printer berteknologi tinggi.
Adapun 100 persen produksi yang dihasilkan pabrik printer asal Jepang di EJIP tersebut akan diekspor ke berbagai negara, di mana 25 persen diekspor ke Amerika, 25 persen ke Eropa, 25 persen ke Jepang dan sisanya ke Asia Pasifik.
Menurut Emile, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari printer yang diproduksi tersebut mencapai 70 persen, mengingat sebagian besar industri pendukung seperti plastik, logam dan injeksi sudah ada di Indonesia.
"Sisanya 30 persen masih impor dari Jepang. Karena ada beberapa yang memang harus didatangkan dari Jepang," ujar Emile.
Printer dengan merk Epson saat ini merajai pasar di Indonesia dan Jepang. Sementara untuk pasar global, Epson dan Canon bergantian menduduki peringkat dua dibawah HP.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: