Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Jusuf Kalla enggan untuk dijadikan Ketua Umum Transisi Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar guna memperkuat internal kepengurusan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Wah, enggaklah. Saya kan sudah pernah jadi ketua umum, masa mau jadi ketua lagi," kata Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) l Partai Golkar Sulawesi Selatan HM Roem menyatakan mendukung Jusuf Kalla menjadi Ketua Umum Transisi Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar setelah banyak masalah melanda partai ini, selain karena JK adalah salah satu solusi dalam menyolidkan kembali Golkar.
"Semua upaya akan kita tempuh untuk menyolidkan partai ini dan menyelesaikan semua permasalahan yang ada di internal partai," kata Ketua DPRD Sulsel itu.
Roem sangat menyambut baik ketika ada pihak yang mengusulkan Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung sebagai Ketua Transisi DPP Golkar.
"Apa saja cara terbaik yang dianggap bisa menyelesaikan kemelut ini, sebaiknya dilakukan. Tidak mesti Pak JK. Tapi kalau memang hanya beliau yang bisa, tidak masalah," ujarnya.
Dia memastikan Golkar Sulsel selalu mendukung setiap upaya penyelesaian konflik, bahkan mengaku sudah menginisiasi soslusi.
Secara pribadi, Roem menilai JK sebagai salah satu sosok yang paling tepat mengembalikan keharmonisan Golkar dan menyebut JK masih memiliki pengaruh kuat di internal partai ini.
Dia berharap tim transisi berisikan orang yang netral, tidak memihak salah satu pihak.
"Pimpinan DPP ke depan harus bisa mengurus partai, bukan untuk tujuan lain," ucapnya.
Kalla enggan isi ketum transisi Golkar
5 Januari 2016 15:17 WIB
Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: