"Jika dibandingkan dengan Oktober 2015 penurunan itu juga karena letusan gunung berapi. Sesungguhnya tren pada 2015 meningkat," kata Kepala BPS, Suryamin, dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin.
Suryamin mengatakan, sesungguhnya kecenderungan pada 2015 terdapat peningkatan namun, dikarenakan berbagai hambatan --di antaranya letusan gunung berapi sehingga penerbangan terganggu-- maka menurunkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Akan tetapi, kata dia, perbandingan tahun ke tahun, angka 777.500 orang pada November itu sebetulnya meningkat ketimbang November 2014 yang cuma 764.4000 orang. Terhadap November 2014, angka itu meningkat 1,70 persen.
Bali masih jadi magnet utama pariwisata internasional Indonesia, walau wisatawan internasional yang mendarat di sana menurun 10,78 persen dibandingkan November 2014, yakni dari 293.900 orang menjadi 262.200 orang, alias menurun 28,51 persen.
Adapun Bandara Internasional Lombok di NTB dicatat sebagai gerbang kedatangan wisatawan internasional paling parah penurunannya, yaitu 39,65 persen (hanya 4.477 orang) terhadap jumlah kunjungan wisatawan internasional pada Oktober 2015 (7.419 orang).
Selama Januari-November 2015, 8,80 juta wisatawan internasional datang ke Indonesia alias meningkat sebanyak 3,23 persen dibandung November 2014, yang sebanyak 8,52 juta.
Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi pada November 2015 mencapai rata-rata 56,08 persen atau naik 1,63 poin dibandingkan dengan TPK November 2014 yang tercatat sebesar 54,45 persen.