Presiden: inflasi 2015 sebesar 3,3 persen
4 Januari 2016 12:14 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan usai membuka perdagangan saham perdana tahun 2016 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). Presiden meminta pelaku usaha optimis menghadapi perekonomian 2016. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengungkapkan tingkat laju inflasi hingga akhir 2015 sebesar 3,3 persen atau lebih rendah dibanding akhir 2014 yang mencapai 8,36 persen.
"Inflasi, Alhamdulilah tahun ini jatuh di 3,3 persen. Mungkin hari ini BPS akan sampaikan (umumkan)," kata Presiden saat memimpin sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin.
Presiden meminta kepada Menterai Pertanian, Menteri Perdagangan, Bulog pada tahun ini untuk memperhatikan harga sehingga dapat menjaga tingkat inflasi.
Jokowi juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada 2015 mencapai 4,7-4,8 persen. "Kalau dibanding dengan negara-negara lain sudah cukup baik karena ada yang turun hingga 2 persen," ujarnya.
Presiden juga menyebut serapan Anggaran Belanja Negara (APBN) 2015 mencapai 91,2 persen atau mencapai Rp1.810 triliun dari anggaran belanja negara Rp1.984 triliun.
"Jadi kelihatan sekali bahwa realisasi (anggaran) kita tidak seperti yang banyak disampaikan oleh pengamat yang akan (diperkirakan) di bawah 80 persen. Saya kira jauh dari itu," kata Presiden.
"Inflasi, Alhamdulilah tahun ini jatuh di 3,3 persen. Mungkin hari ini BPS akan sampaikan (umumkan)," kata Presiden saat memimpin sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin.
Presiden meminta kepada Menterai Pertanian, Menteri Perdagangan, Bulog pada tahun ini untuk memperhatikan harga sehingga dapat menjaga tingkat inflasi.
Jokowi juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada 2015 mencapai 4,7-4,8 persen. "Kalau dibanding dengan negara-negara lain sudah cukup baik karena ada yang turun hingga 2 persen," ujarnya.
Presiden juga menyebut serapan Anggaran Belanja Negara (APBN) 2015 mencapai 91,2 persen atau mencapai Rp1.810 triliun dari anggaran belanja negara Rp1.984 triliun.
"Jadi kelihatan sekali bahwa realisasi (anggaran) kita tidak seperti yang banyak disampaikan oleh pengamat yang akan (diperkirakan) di bawah 80 persen. Saya kira jauh dari itu," kata Presiden.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: