Bekasi (ANTARA News) - Bank sampah merupakan sistem pengelolaan sampah kering secara
kolektif dengan peran aktif masyarakat.
Sistem bank sampah akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah
bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan
pendapatan dari menabung sampah.
Lembaga Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) menginisiasi
penerapan keuangan bank sampah yang terintegrasi secara online di Bekasi, Jawa Barat.
Sistem bank sampah online itu diluncurkan untuk pertama kalinya di
Kota Bekasi, Jumat (1/1), di Gang Gamprit, Kelurahan Jatiwaringin,
Kecamatan Pondokgede.
Pengelolaan keuangannya mengadopsi sistem lembaga keuangan profesional seperti di bank-bank konvensional pada umumnya.
Pencatatan pengelolaan akan dilakukan melalui sistem online yang terintegrasi dengan sistem pembayaran.
Pencatatan keuangan seperti pengecekan saldo, transaksi antarsesama nasabah dapat dilakukan melalui aplikasi.
Pinbuk mengembangkan dua buah aplikasi yakni aplikasi
Bank Sampah Indonesia untuk pengelolaan manajemen Bank Sampah dan
aplikasi bernama Vip Mobile untuk nasabahnya.
"Petugas bank sampah dapat mencatat setiap sampah kering, kemudian otomatis akan dikonversi menjadi saldo," kata kata Direktur Pinbuk Indonesia Aslichan Burhan di Bekasi, Jumat.
Saldo tersebut nantinya dapat digunakan untuk membeli pulsa listrik
atau handphone dan membayar tagihan Listrik secara langsung melalui sms
atau aplikasi android.
Menurut dia, pihaknya telah merintis sistem bank sampah secara online melalui aplikasi berbasis smartphone sejak September 2015 di Kota Bandung, Jawa Barat.
"Sebelumnya kami menerapkan sistem transaksi bank sampah secara
online di Kota Bandung sebanyak 130 titik, Depok 260 titik dan sekarang
Kota Bekasi satu titik," kata Aslichan Burhan.
Mengenal bank sampah berbasis online
2 Januari 2016 13:32 WIB
suatu kegiatan bank sampah (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Tags: