Athena (ANTARA News) - Saat Yunani bersiap menyambut Tahun Baru pada Kamis (31/12), udara sangat dingin dan salju musim dingin pertama meliputi negara itu sehingga pemerintah harus melakukan tindakan darurat guna menyediakan bantuan bagi pengungsi, migran dan tunawisma.

Temperatur di seluruh negeri itu telah merosot dalam dua hari terakhir, salju menutupi sebagian besar wilayah pegunungan, dan serpihan salju jatuh di ibu kota Yunani, Athena, dan kota-kota lain, bahkan di bagian paling selatan negeri itu.

Di beberapa bagian Yunani Utara, termometer menunjukkan suhu udara anjlok sampai -10 derajat Celsius menurut Badan Meteorologi Nasional Yunani, sementara angin Laut Aegea mencapai angka delapan pada Skala Beaufort.

Badan Meteorologi memperkirakan udara dingin mulai reda dari Sabtu.

Sementara itu, cuaca ekstrem telah menghambat lalu lintas di beberapa bagian Yunani dan mobil-mobil memerlukan rantai salju di sebagian besar jaringan jalan di negeri tersebut. Layanan feri juga telah terganggu.

Warga Athena dan kota praja lain menembus cuaca buruk demi memberikan bantuan kepada para pengungsi, migran dan orang-orang yang memerlukan bantuan.

Di seluruh Ibu Kota Yunani, beberapa pusat komunitas yang menyediakan ruangan berpenghangat dan stadion-stadion kota praja dibuka untuk menawarkan tempat berlindung, makanan, pakaian dan perawatan medis menurut pengumuman Pemerintah Kota Athena.

Kementerian Kebijakan Migrasi berkoordinasi dengan kota praja dan organisasi kemanusiaan menyediakan 200 kupon bagi orang yang paling rentan di antara pengungsi untuk menginap di hotel selama beberapa hari.

Namun dengan lebih dari 20.000 tunawisma di Athena, dan sekitar 3.000 pengungsi serta migran mencapai Pelabuhan Piraeus dari kepulauan setiap hari, bantuan itu tampaknya tak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan.

Pusat penerimaan pengungsi di Athena hanya dapat menampung beberapa ratus orang.

Akibatnya beberapa pengungsi dan migran terpaksa menghabiskan Tahun Baru di luar Lapangan Victoria, lapangan di tengah Athena yang telah menjadi persinggahan penting dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik bagi sebagian besar dari 800.000 orang yang mendarat di pantai-pantai Yunani sejak awal 2015, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. (Uu.C003)