Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perkebunan membagikan dua juta benih pohon kopi arabika java preanger kepada 65 kelompok tani dari 11 kabupaten di Jawa Barat, di Halaman Gedung Sate Bandung, Kamis.

"Setiap benih kopi yang dibagikan bersertifikat, sehingga menjadi benih kopi yang unggul baik dari sisi umur, proses pembuahan, hingga jumlah, dan ukuran buah yang dihasilkan," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, usai pembagian benih biji kopi.

Ia mengatakan bahwa tanaman kopi ini bisa dipanen hanya dalam waktu 11 bulan dari waktu normal tiga tahun masa tanam dan pembagian benih kopi gratis ini merupakan upaya Pemprov Jawa Barat mendorong pengembangan produk perkebunan yang dimulai dari hulunya.

"Untuk memperbanyak masyarakat penanam kopi, para petani-petani rakyat perlu didorong, diberi subsidi. Subsidinya bukan subsidi uang, tapi subsidi bibit yang sudah unggul. Sebab kalau subsidi uang boleh jadi salah, malah nanti tidak dibelikan bibit atau dibelikan bibit tapi salah - bukan bibit unggul," kata dia.

"Oleh karena itu, supaya terjamin bibit unggul sampai ke masyarakat maka Pemerintah Provinsi membibitkan bibit unggul tersebut kemudian dibagikan. Tinggal nanam saja masyarakat kita. Mudah-mudahan dengan cara ini subsistem hulu diperbanyak tanamannya maka dihilir nanti (produksinya) semakin banyak," katanya lagi.

Ia mengatakan potensi yang dimiliki bibit unggul kopi yang dibagikan ini mencapai 600 ribu hektare dengan produksi ideal per hektarnya bisa menghasilkan 2 ton kopi namun pihaknya mengungkapkan produksi tersebut masih bisa ditingkatkan hingga 3 ton per hektarnya.

Sementara itu terkait lahan perkebunan kopi di Jawa Barat saat ini, menurut data BPS luas perkebunan di Jawa Barat mencapai 494.900 hektare atau 13,28 persen dari luas total wilayah Provinsi Jawa Barat 3,7 juta hektare.

Untuk perkebunan kopi sendiri, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Arief Santosa mengungkapkan bahwa luas lahan kebun kopi Jabar terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2008 luasnya mencapai 26.000 hektare, sementara tahun 2014 bertambah menjadi 32.486 hektare yang tersebar di 18 kabupaten/kota di seluruh Jawa Barat.

Selain itu, dari sisi produksi juga terus mengalami peningkatan, jika pada tahun 2008 mampu menghasilkan 9.840 ton kopi maka pada tahun 2014 mampu mencapai produksi hingga 12.943 ton.

"Khusus mengenai komoditas kopi di Jawa Barat perkembangannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan, baik dari aspek budidaya, aspek pengolahan, serta aspek peningkatan pasar sekaligus konsumsi per kapita per tahunnya," ujar Arief.