Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan komitmennya untuk membangun rumah susun (rusun) sebanyak-banyaknya bagi warga ibukota pada 2016 mendatang.

"Pembangunan rusun untuk tahun ini memang belum sesuai dengan target. Makanya, tahun depan kami akan kebut lagi pembangunannya," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, Pemprov DKI menargetkan pembangunan hingga sebanyak 50 tower setiap tahun. Pihaknya pun optimis target itu akan dicapai pada tahun depan.

"Sebetulnya, kami mengharapkan setiap tahun bisa dibangun sekitar 30 sampai 50 rusun. Tahun ini memang target itu belum tercapai. Tapi tahun depan kami akan percepat proses pembangunannya," ujar Ahok.

Dia menuturkan pembangunan rusun-rusun tersebut akan diprioritaskan bagi warga yang terkena dampak dari program normalisasi sungai dan waduk yang terus dilaksanakan oleh Pemprov DKI.

"Lagi pula, dengan adanya banyak rusun, maka pekerjaan normalisasi sungai dan waduk bisa dilakukan lebih cepat lagi. Karena tidak ada lagi warga yang tinggal di bantaran kali atau sungai," tutur Ahok.

Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan pada 2016 mendatang, pihaknya berencana membangun sebanyak 22.000 unit rusun yang tersebar di 31 lokasi di wilayah ibukota..

"Anggaran yang kami siapkan untuk pembangunan rusun-rusun tersebut yakni sebesar Rp3,1 triliun. Saat ini, pembangunannya hanya tinggal menunggu proses lelang dengan sistem design and build," ungkap Ahok.

Dia menambahkan lahan untuk pembangunan rusun itu juga sudah disiapkan. Dari 31 lokasi, empat diantaranya akan dibangun di pasar tradisional, yakni Pasar Tanah Abang, Pasar Serdang, Pasar Kebon Melati dan Pasar Grogol.