Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengemukakan, pemerintah seharusnya mengusut tuntas adanya terompet tahun baru berlapis sampul Al Quran karena bersifat sensitif dan berpotensi menimbulkan sikap saling curiga di antara sesama umat beragama.
"Apalagi, ada banyak kalangan yang merasa tidak nyaman dan merasa tersinggung. Isu-isu sensitif seperti ini tidak boleh dianggap sepele. Suasana teduh dan tenang harus dijaga," catatnya melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu.
Apalagi, politisi Partai Amanat Nasional itu menilai, umat beragama di Indonesia sudah berhasil menunjukkan dan menjaga kerukunan maupun toleransi saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan hari Natal.
Dia meminta aparat kepolisian mengusut kasus tersebut sampai tuntas.
Bila ditemukan bukti sengaja untuk memecah belah masyarakat, menurut dia, maka harus dijatuhi hukuman sesuai dengan aturan hukum yang berlaku secara tegas agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
"Saya yakin polisi pasti bisa menuntaskan kasus ini. Kasus yang lebih rumit saja bisa diungkap, apalagi kasus ini," catat wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara (Sumut) II itu.
Di sisi lain, Saleh meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing bila ada orang-orang yang mau memanfaatkan situasi ini.
Menurut dia, peran tokoh agama dan masyarakat sangat penting untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Saleh mengimbau tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat sehingga keutuhan dan kebersamaan kita sebagai bangsa tidak terganggu.
"Banyak tugas lain yang menanti. Kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, akses terhadap kesehatan yang masih kurang, dan lain-lain merupakan tugas berat yang harus dituntaskan secara bersama. Karena itu, kasus seperti ini jangan sampai menjadi penghambat," demikian Saleh Partaonan Daulay.
DPR: Usut terompet berlapis sampul Al Quran
30 Desember 2015 17:40 WIB
Saleh Partaonan Daulay. (antarasumbar.com)
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015
Tags: