Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin mengajak umat Islam agar merayakan pergantian tahun baru menuju 2016 secara sederhana atau jauh dari unsur hura-hura berlebihan.

"Mengajak masyarakat dan bangsa untuk meningkatkan rasa syukur menyongsong 2016 dengan semangat optimisme tinggi. MUI mengimbau pergantian tahun disikapi dengan kesederhanaan, tidak berlebihan, hedonisme, tamak, rakus dan perilaku menyimpang lainnya," kata Maruf di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa.

Soal tahun 2016, Maruf mendorong pemerintah agar terus dapat mewujudkan kerukunan umat beragama.

Sementara untuk kasus perselisihan agama seperti di Tolikara dan Singkil, Maruf meminta agar penegak hukum berlaku secara adil terhadap pelaku kerusuhan. Dengan kata lain, tidak ada perlakuan membedakan dalam menangani kasus serupa.

Penegak hukum, kata dia, harus secara konsisten terlibat dalam menjaga kerukunan umat beragama dan mencegah penistaan agama lewat simbol-simbol seperti kasus sandal bertuliskan Allah, terompet berbahan sampul Alquran dan celana jeans bergambar perempuan telanjang.

"Mereka harus tegas terhadap penyalahgunaan simbol-simbol agama. Jangan dibiarkan karena bisa ada motif tertentu, misalnya menebar keresahan di tengah masyarakat," kata dia.

Sementara dari unsur masyarakat, Maruf meminta agar tidak mudah terpancing menuju anarkis oleh unsur-unsur provokatif yang berbau agama. Penindakan terhadap penistaan agama agar diserahkan kepada penegak hukum. Di sisi lain, dia meminta unsur berwajib agar bertindak tegas sehingga tidak ada gejolak di tengah masyarakat.

"Bagi umat Islam agar mengedepankan soal Islam wasathiyah (moderat) yang tidak mengedepankan kekerasan dalam bertindak menyikapi persoalan," katanya.