Semarang (ANTARA News) - Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman berharap babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk cabang olahraga sepak bola diharapkan bisa selesai pada Februari 2016.

"Pra-PON cabang sepak bola tetap ada," kata Tono Suratman usai pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Jawa Tengah di Semarang, Selasa.

Sekarang ini, lanjut dia, sudah ada koordinasi antara Tim Transisi, Tim Kecil, Pengurus Besar (PB) PON, dan Kementrian Pemuda dan Olahraga. "Kalau saya berharap babak kualifikasi cabang sepak bola selesai pada Februari 2016," ucapnya.

Babak kualifikasi cabang olahraga sepak bola sampai kini belum dilaksanakan menyusul pembekuan PSSI, bahkan pertandingan sepak bola untuk kualifikasi terutama di zona Jawa yang dimainkan di Semarang beberapa waktu lalu dibatalkan karena tidak mendapat izin dari aparat kepolisian.

Ketika ditanya sebenarnya siapa yang berhak menggelar babak kualifikasi untuk cabang olahraga sepak bola, dia mengatakan, sebenarnya Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON), tetapi semuanya diserahkan kepada Kemenpora.

"Kita serahkan pada Kemenpora soal itu tetapi yang jelas babak kualifikasi untuk cabang sepak bola tetap ada karena kalau ada sepak bola maka PON akan lebih ramai," katanya, menegaskan.

Ketua Umum KONI Jawa Tengah Hartono mengatakan, sekarang ini Jawa Tengah sudah meloloskan 550 atlet dari berbagai cabang olahraga pada pesta olahraga multieven empat tahunan di Jawa Barat mendatang.

"Kita sudah hampir memenuhi target atlet yang lolos PON dan tinggal menunggu cabang olahraga sepak bola. Kalau cabang ini lolos berarti Jateng sudah memenuhi target jumlah atlet yang lolos PON," tuturnya.

Ia menyebutkan, ada tia cabang olahraga yang gagal meloloskan atlet pada PON XIX/2016 Jawa Barat yaitu sofbol/bisbol, drum band, dan futsal.

Menurut dia, cabang olahraga ski air yang biasanya selalu menurunkan atletnya pada PON untuk di Jawa Barat mendatang tidak bisa karena kepengurusan di Jateng tidak aktif. "Pada 2016 nanti kita fokus untuk kontingen PON Jawa Tengah," imbuhnya.

Untuk itu, lanjut dia, mulai Januari 2016 akan digelar pemusatan latihan daerah (pelatda) dengan pelatihan berbasis iptek," katanya.