Kunjungan Bystriy dukung kerja sama pertahanan Indonesia-Rusia
28 Desember 2015 22:01 WIB
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin memberi keterangan pers di Kapal Perang Rusia Destroyer 'Bystriy' yang tengah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (28/12/15). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin mengatakan bahwa kunjungan kapal perang Destroyer (Perusak) Bystriy di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, mampu mendukung hubungan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Rusia.
"Kami harapkan kunjungan ini dapat berkontribusi pada hubungan pertahanan Rusia dan Indonesia. Sejarah kita sangat panjang, kerja sama angkatan laut kedua negara sudah terjalin sejak era 50an," ujar Mikhail dalam konferensi pers di Jakarta, Senin sore.
Dalam konferensi pers uang digelar di dek helikopter kapal yang memiliki arti "Yang Tercepat" itu, Dubes Mikhail menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang bisa berkunjung dengan kapal dari jajaran "Sovremennyy Class" yang dibangun pada akhir era 80an tersebut dan berharap bisa meneruskan tradisi lama dalam hal pertukaran kerja sama pertahanan.
Selain itu, Dubes Mikhail juga menegaskan bahwa Indonesia merupakan sekutu strategis bagi Rusia dalam urusan pertahanan dan ingin mengajak untuk membicarakan bentuk-bentuk kerja sama lain secara lebih mendalam.
Bystriy merupakan kapal perang Angkatan Laut Rusia yang memiliki kemampuan untuk menyerang target permukaan seperti kapal perang lawan, udara, baik pesawat maupun peluru kendali, dan target bawah laut atau kapal selam.
Dengan kemampuannya tersebut, kapal yang bernomor lambung 715 itu dilengkapi sejumlah persenjataan utama sesuai matra pertempuran yang telah disebutkan di atas.
Untuk menghantam sasaran permukaan, Bystriy dilengkapi dengan senjata utama berupa delapan peluru kendali SSM P-270 Moskit yang tersimpan dalam tabung peluncur, dengan jumlah masing-masing empat tabung di sisi kanan-kiri kapal.
Selain itu, di bagian dek depan dan belakang terdapat meriam berkaliber 130mm dengan konfigurasi 2x2.
Selanjutnya, untuk pertahanan udara dipasang sejumlah persenjataan, salah satu yang terpantau Antara adalah senapan mesin multilaras berkaliber 30mm dengan kode desainasi AK-630, dengan jumlah empat unit dan terletak menyebar di dek atas Destroyer Bystriy.
Sebagai kapal berjenis destroyer, kemampuan Anti-Submarine Warfare (ASW) merupakan fitur mutlak bagi kapal perang tipe tersebut. Oleh sebab itu Bystriy juga dilengkapi juga dengan empat tabung peluncur torpedo, dengan konfigurasi 2x2 dan terletak di bagian kanan-kiri lambungnya.
"Kapal ini bertugas untuk menjaga keamanan dan kestabilan di laut yang sangat luas, kapal ini juga sangat kuat untuk menghalau ancaman bersama dengan partner kami termasuk Indonesia," tukas Dubes Mikhail.
"Kami harapkan kunjungan ini dapat berkontribusi pada hubungan pertahanan Rusia dan Indonesia. Sejarah kita sangat panjang, kerja sama angkatan laut kedua negara sudah terjalin sejak era 50an," ujar Mikhail dalam konferensi pers di Jakarta, Senin sore.
Dalam konferensi pers uang digelar di dek helikopter kapal yang memiliki arti "Yang Tercepat" itu, Dubes Mikhail menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang bisa berkunjung dengan kapal dari jajaran "Sovremennyy Class" yang dibangun pada akhir era 80an tersebut dan berharap bisa meneruskan tradisi lama dalam hal pertukaran kerja sama pertahanan.
Selain itu, Dubes Mikhail juga menegaskan bahwa Indonesia merupakan sekutu strategis bagi Rusia dalam urusan pertahanan dan ingin mengajak untuk membicarakan bentuk-bentuk kerja sama lain secara lebih mendalam.
Bystriy merupakan kapal perang Angkatan Laut Rusia yang memiliki kemampuan untuk menyerang target permukaan seperti kapal perang lawan, udara, baik pesawat maupun peluru kendali, dan target bawah laut atau kapal selam.
Dengan kemampuannya tersebut, kapal yang bernomor lambung 715 itu dilengkapi sejumlah persenjataan utama sesuai matra pertempuran yang telah disebutkan di atas.
Untuk menghantam sasaran permukaan, Bystriy dilengkapi dengan senjata utama berupa delapan peluru kendali SSM P-270 Moskit yang tersimpan dalam tabung peluncur, dengan jumlah masing-masing empat tabung di sisi kanan-kiri kapal.
Selain itu, di bagian dek depan dan belakang terdapat meriam berkaliber 130mm dengan konfigurasi 2x2.
Selanjutnya, untuk pertahanan udara dipasang sejumlah persenjataan, salah satu yang terpantau Antara adalah senapan mesin multilaras berkaliber 30mm dengan kode desainasi AK-630, dengan jumlah empat unit dan terletak menyebar di dek atas Destroyer Bystriy.
Sebagai kapal berjenis destroyer, kemampuan Anti-Submarine Warfare (ASW) merupakan fitur mutlak bagi kapal perang tipe tersebut. Oleh sebab itu Bystriy juga dilengkapi juga dengan empat tabung peluncur torpedo, dengan konfigurasi 2x2 dan terletak di bagian kanan-kiri lambungnya.
"Kapal ini bertugas untuk menjaga keamanan dan kestabilan di laut yang sangat luas, kapal ini juga sangat kuat untuk menghalau ancaman bersama dengan partner kami termasuk Indonesia," tukas Dubes Mikhail.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: