Makassar (ANTARA News) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulawesi Selatan yang melakukan proses identifikasi dan rekonsiliasi terhadap satu jenazah yang tersisa di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar berhasil diidentifikasi.

"Sudah selesai semua prosesnya. Satu jenazah tersisa yang kita beri label B018 itu sudah teridentifikasi setelah data ante mortemnya dijemput langsung di Posko DVI Polda Sultra," ujar Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan RS Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Raden Harjuno di Makassar, Senin.

Jenazah yang berhasil diidentifikasi itu diketahui berma aAndi Sitti Raodah (17), warga Perumnas Lolongga Nomor 127, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Identifikasi ini berdasarkan hasil dental superimpose pada gigi post mortem berkesesuaian dengan foto ante mortem.

"Baru siang tadi kita dapat data ante mortemnya dari posko DVI Polda Sultra di Kolaka. Kemudian kami cocokan, sehingga data diri cocok dengannya," katanya.

Dengan teridentifikasinya satu jenazah yang tersisa itu, total seluruh jenazah di Sulawesi Selatan yang berhasil diidentifikasi dan direkonsiliasi sebanyak 20 korban.

Sedangkan sisanya di posko DVI Polda Sultra berhasil mengidentifikasi 46 orang korban lainnya. Total korban meninggal secara keseluruhan sebanyak 66 orang.

Raden menyebutkan, dengan mencocokkan data post mortem korban saat jenazah ditemukan yakni data-data yang melekat pada korban seperti seragam, tanda lahir dan sebagainya itu akan lebih memudahkan anggota forensik.

Sebelumnya, 20 jenazah yang telah selesai diidentifikasi di RS Siwa, Wajo antara lain : Syahrir Arief (58) asal Unaha; Lutfiana Elsa (3) asal Kendari; Pangeran (3) asal Kolaka.

Muhammad Yunus (33) asal Andowengga; Muhammad Yaya (44) asal Siwa; Rumlah (40) asal Kendari, Manawati Tuwe (44) asal Kendari; Yuliana (16) asal Wajo; Muhammad Thamrin (37) asal Pinrang.

Octaviana Elias Mana (25) asal Kolaka; Rustam alias Rustang (28) asal Wajo; Abdul Kadir (45) asal Soppeng; Maryam (18) asal Kolaka Timur; Ningsih (43) asal Kolaka.

Purnawan Indrawangsyah (30) asal Luwu; Lismawati (-) asal Kendari Hasnah (47) asal Kolaka Utara, Ratnawati (30) warga Ladongi, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara dan Hasnani (50) warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan.