Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak menguat sebesar 12 poin menjadi Rp13.643 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.631 per dolar AS.

"Meski melemah, namun nilai tukar rupiah masih relatif stabil di tengah minimnya sentimen paar menjelang libur panjang akhir tahun 2015 ini," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan bahwa di tengah minimnya data ekonomi yang dapat memandu investor mencari arah investasinya, membuat fokus beralih pada perdagangan minyak mentah dunia sebagai penggerak pasar.

"Pekan lalu, harga minyak mentah dunia bergerak rally naik singkat akibat penurunan tingkat suplai minyak mentah di Amerika Serikat. Namun pada awal pekan ini, harga minyak mentah menurun sekitar 1,68 persen menjadi 37,46 dolar AS per barel," katanya.

Mendekati peralihan tahun, lanjut dia, likuiditas perdagangan minyak mentah dunia cenderung rendah, kondisi itu biasanya dapat berdampak dalam perdagangan mata uang komoditas, salah satunya rupiah..

Di sisi lain, lanjut dia, menyambut peralihan tahun, pelaku pasar uang juga cenderung menahan transaksinya sehingga perdagangan bergerak di kisaran terbatas dengan potensi penurunan.

Analis dari LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo menambahkan bahwa kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat sebesar 0,25 persen pada pertengahan bulan Desember ini telah memberikan sinyal keyakinan akan prospek kinerja fundamental ekonomi AS.

"Situasi itu memberikan sentimen positif terhadap kinerja mata uang dolar AS terhadap mata uang utama di dunia," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Senin (28/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.639 dibandingkan hari sebelumnya (23/12) di posisi Rp13.644 per dolar AS.