Terminal baru Bandara STS Jambi dioperasikan
27 Desember 2015 19:53 WIB
Presdir PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi (kiri) berbincang dengan calon penumpang penerbangan perdana usai meresmikan pengoperasian terminal baru Bandara Sutan Thaha, Jambi, Minggu (27/12). Bandara yang memiliki Terminal Modern ini nantinya akan menjadi ikon baru Kota Jambi dengan luas 12.000 m2 dan mampu melayani 1,6 juta penumpang per tahunnya. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jambi (ANTARA News) - Terminal baru Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Jambi yang dibangun sejak tahun 2012 lalu dengan biaya investasi mencapai Rp300 miliar akhirnya dioperasikan terhitung Minggu.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Budi Sumadi, mengatakan, terminal baru Bandara Jambi ini memiliki luas 12 ribu meter persegi dengan kapasitas penumpang sebanyak 1,6 juta per tahun dan diharapkan bisa meningkat menjadi dua juta penumpang.
"Dengan pertumbuhan yang pesat, kami menargetkan pertumbuhan penumpang bisa mencapai dua juta orang di tahun depan," kata Budi, di Jambi, Minggu.
Namun katanya, pengoperasian pertama tersebut juga untuk bahan evaluasi kekurangan dari apa yang dibutuhkan oleh bandara baru tersebut, sehingga secara bertahap akan dipenuhi.
"Jadi apa yang kurang dan yang harusnya dibutuhkan, kami akan evaluasi. Kami juga butuh masukan dari kawan-kawan media juga," ujarnya.
Budi mengatakan, PT Angkasa Pura II juga telah menandatangani MoU dengan Dekranasda provinsi dan kabupaten/ kota di Jambi, untuk memberi ruang bagi UMKM Jambi masuk ke bandara.
Komisaris Utama Angkasa Pura II, Rhenald Kasali, berharap agar terminal baru Bandara Sultan Thaha Jambi ini benar-benar bisa meningkatkan perekonomian pelaku UMKM di Jambi.
"Dengan pengoperasian terminal baru ini harus menggairahkan perekonomian Jambi dengan mendorong pelaku UMKM memanfaatkan gerai terminal yang ada. Bandara ini merupakan bandara daerah, sehingga keberadaan bandara bisa mengangkat perekonomian," kata Rhenald.
Menurutnya, pelaku UMKM lokal harus dikembangkan, diberikan edukasi dan dinaikkan standarnya sehingga bisa masuk dan mengembangkan usaha di gerai-gerai bandara.
"Sayang sekali sekarang masih diisi pengusaha dari luar Jambi. Saya ingin besok kalau datang ke sini, saya lihat sudah ada UMKM Jambi yang masuk," katanya.
Sementara itu, General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Achmad Syahir mengatakan, terminal baru bandara Jambi tersebut sudah mulai dioperasikan, namun belum diresmikan.
"Peresmian diagendakan pada Maret 2016 mendatang. Ini baru operasi awal, kalau peresmiannya kita berencana akan undang pak Presiden pada bulan Maret itu," katanya.
Menurut Syahir, mulai dioperasikannya terminal baru Bandara Jambi itu karena terminal lama sudah over dan sempit serta kenyamanannya sangat rendah. Sehingga dengan pertimbangan itu dan siapnya operasional, terminal baru mulai dioperasikan.
"Karena secara regulasi kita mengajukan permohohan pengoperasian. Dan izinnya sudah keluar, jadi boleh beroperasi dan operasi pertama berjalan lancar. Sementara terminal yang lama akan dijadikan kantor kami," katanya menambahkan.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Budi Sumadi, mengatakan, terminal baru Bandara Jambi ini memiliki luas 12 ribu meter persegi dengan kapasitas penumpang sebanyak 1,6 juta per tahun dan diharapkan bisa meningkat menjadi dua juta penumpang.
"Dengan pertumbuhan yang pesat, kami menargetkan pertumbuhan penumpang bisa mencapai dua juta orang di tahun depan," kata Budi, di Jambi, Minggu.
Namun katanya, pengoperasian pertama tersebut juga untuk bahan evaluasi kekurangan dari apa yang dibutuhkan oleh bandara baru tersebut, sehingga secara bertahap akan dipenuhi.
"Jadi apa yang kurang dan yang harusnya dibutuhkan, kami akan evaluasi. Kami juga butuh masukan dari kawan-kawan media juga," ujarnya.
Budi mengatakan, PT Angkasa Pura II juga telah menandatangani MoU dengan Dekranasda provinsi dan kabupaten/ kota di Jambi, untuk memberi ruang bagi UMKM Jambi masuk ke bandara.
Komisaris Utama Angkasa Pura II, Rhenald Kasali, berharap agar terminal baru Bandara Sultan Thaha Jambi ini benar-benar bisa meningkatkan perekonomian pelaku UMKM di Jambi.
"Dengan pengoperasian terminal baru ini harus menggairahkan perekonomian Jambi dengan mendorong pelaku UMKM memanfaatkan gerai terminal yang ada. Bandara ini merupakan bandara daerah, sehingga keberadaan bandara bisa mengangkat perekonomian," kata Rhenald.
Menurutnya, pelaku UMKM lokal harus dikembangkan, diberikan edukasi dan dinaikkan standarnya sehingga bisa masuk dan mengembangkan usaha di gerai-gerai bandara.
"Sayang sekali sekarang masih diisi pengusaha dari luar Jambi. Saya ingin besok kalau datang ke sini, saya lihat sudah ada UMKM Jambi yang masuk," katanya.
Sementara itu, General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Achmad Syahir mengatakan, terminal baru bandara Jambi tersebut sudah mulai dioperasikan, namun belum diresmikan.
"Peresmian diagendakan pada Maret 2016 mendatang. Ini baru operasi awal, kalau peresmiannya kita berencana akan undang pak Presiden pada bulan Maret itu," katanya.
Menurut Syahir, mulai dioperasikannya terminal baru Bandara Jambi itu karena terminal lama sudah over dan sempit serta kenyamanannya sangat rendah. Sehingga dengan pertimbangan itu dan siapnya operasional, terminal baru mulai dioperasikan.
"Karena secara regulasi kita mengajukan permohohan pengoperasian. Dan izinnya sudah keluar, jadi boleh beroperasi dan operasi pertama berjalan lancar. Sementara terminal yang lama akan dijadikan kantor kami," katanya menambahkan.
Pewarta: Dod Saputra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: