Beirut (ANTARA News) - Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS, menyerukan pemberontakan di Arab Saudi dan bersumpah untuk menyerang Israel. Jani ini dia sampaikan lewat pesan audio, Sabtu waktu setempat.

Rekaman berdurasi 24 menit ini akan menjadi suara Baghdadi pertama dalam tujuh bulan ketika mana ISIS menghadapi kemunduran besar di Irak dan Suriah.

Belum dipastikan rekaman itu berasal dari suara Baghdadi, namun suara dalam rekaman memang mirip dengan pemimpin ISIS itu.

Juga belum jelas benar kapan rekaman suara ini dibuat, namun yang jelas pesannya ditujukan kepada koalisi anti-ISIS beranggotakan 34 negara yang diumumkan Arab Saudi pada 15 Desember.

"Mereka mengumukan sebuah koalisi, keliru menyebut Islam dan mengumumkan tujuan koalisi ini adalah memerangi khilafah (ISIS)," kata suara yang diyakini Baghdadi itu.

"Jika memang koalisi ini Islam, maka akan mengumumkan kemenangan dan membantu rakyat Suriah," kata pria itu.

Baghdadi menyeru penduduk Saudi "bangkit melawan tiran-tiran murtad dan melawan rakyat kalian di Suriah, Irak dan Yaman".

Baghdadi kerap menyerang Kerajaan Saudi.

Pada pesan terakhir dia sebelum ini, dia menuduh para penguasa Saudi melancarkan serangan udara kepada pemberontak Syiah Huthi di Yaman hanya untuk menyenangkan Barat.

Baghdadi juga bersumpah untuk menyerang Israel, dengan mengatakan bahwa ISIS tidak melupakan Palestina sedetik pun.

"Dan segera, segera atas izin Tuhan, Anda bakal mendengar derap langkah para mujahidin...Kami semakin dekat kepada Anda dari hari ke hari," kata dia.

Baghdadi tampil untuk pertama kali dan sekaligus yang terakhir pada musim panas 2014 di Mosul, Irak Utara, yang tengah dikuasai ISIS, demikian AFP.