Erupsi Bromo jadi objek wisata
26 Desember 2015 00:13 WIB
ilustrasi Wisata Bromo Suasana aktivitas wisatwan di kawasan wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (1/8). Wisata gunung tersebut ramai dikunjungi oleh wisatawan baik dalam ataupun luar negeri karena bertepatan dengan perayaan Yadnya Kasada. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru) ()
Probolinggo (ANTARA News) - Bupati Probolinggo Tantriana Hasan Aminuddin mengatakan erupsi Gunung Bromo yang sudah berlangsung selama hampir tiga pekan bukan merupakan bencana tapi merupakan objek wisata yang eksotis.
"Ini eksotisme. Jangan sebut bencana. Proses erupsi itu sangat menarik. Bisa melihat erupsi itu tidak setiap hari tapi harus tunggu lima tahun," katanya saat menerima kunjungan sejumlah wartawan di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat.
Gunung Bromo saat ini mengalami erupsi dengan menyemburkan debu vulkanik secara terus-menerus kendati belum membahayakan warga sekitar.
Namun Otoritas Gunung Bromo telah melarang wisatawan untuk tidak mendekati kawah gunung yang rata-rata lima tahun sekali meletus.
Dia mengaku terganggu dengan pemberitaan di media massa yang menyebutkan erupsi Gunung Bromo sebagai bencana karena erupsi itu merupakan salah satu fenomena alam yang bisa menjadi daya tarik wisata.
"Biarkan Gunung Bromo mengambil peran sebagai gunung aktif dengan mengeluarkan isi perut bumi," katanya.
Ia mengatakan pemberitaan yang menyatakan erupsi sebagai bencana membuat jumlah wisatawan yang berkunjung menjadi menurun drastis padahal pelaku pariwisata sudah siap menyambut momen liburan akhir tahun dan libur sekolah.
"Proses erupsi sangat menarik untuk dilihat dan sangat aman asal berada pada radius yang tepat," katanya
Ia mengatakan jarak aman untuk melihat erupsi adalah 2,5 km dari bibir kawah dan jarak itu masih dekat untuk melihat pemandangan erupsi.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Probolinggo Digdoyo Djamaluddin menambahkan justru saat erupsi menjadi momen bagi wisatawan untuk datang dan bukan malah membuat wisatawan menunda kunjungan.
"Ini fenomena langka. Erupsi ini merupakan pemandangan indah, bahkan bisa jadi ini termasuk pemandangan terindah di dunia," katanya menegaskan.
Waktu terbaik untuk melihat erupsi Bromo adalah setiap pagi hari antara pukul enam sampai tujuh karena kepulan asap dari kawah akan membentuk objek tertentu.
Didgoyo mengatakan sejumlah objek yang pernah terbentuk saat erupsi kali ini adalah bentuk tokoh wayang Buto Cakil, kembang api dan payung bertingkat tiga.
Dia juga mengakui akibat erupsi yang disebut sebagai bencana menyebabkan jumlah wisatawan merosot. Dari 150 kamar hotel yang tersedia, hanya 10 persen yang terisi padahal biasanya penuh jika musim liburan tiba.
Bupati Probolinggo Tantriana Hasan Aminuddin mengatakan erupsi Bromo masih belum berdampak bagi warganya.
Hanya sebagian petani yang dekat dengan kawah yang khawatir dengan tanaman namun hingga saat ini belum ada tanaman sayuran rusak akibat erupsi.
Gangguan kesehatan, ujarnya, juga belum ditemukan selain sejumlah warga mengalami gangguan pernafasan saja.
"Ini eksotisme. Jangan sebut bencana. Proses erupsi itu sangat menarik. Bisa melihat erupsi itu tidak setiap hari tapi harus tunggu lima tahun," katanya saat menerima kunjungan sejumlah wartawan di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat.
Gunung Bromo saat ini mengalami erupsi dengan menyemburkan debu vulkanik secara terus-menerus kendati belum membahayakan warga sekitar.
Namun Otoritas Gunung Bromo telah melarang wisatawan untuk tidak mendekati kawah gunung yang rata-rata lima tahun sekali meletus.
Dia mengaku terganggu dengan pemberitaan di media massa yang menyebutkan erupsi Gunung Bromo sebagai bencana karena erupsi itu merupakan salah satu fenomena alam yang bisa menjadi daya tarik wisata.
"Biarkan Gunung Bromo mengambil peran sebagai gunung aktif dengan mengeluarkan isi perut bumi," katanya.
Ia mengatakan pemberitaan yang menyatakan erupsi sebagai bencana membuat jumlah wisatawan yang berkunjung menjadi menurun drastis padahal pelaku pariwisata sudah siap menyambut momen liburan akhir tahun dan libur sekolah.
"Proses erupsi sangat menarik untuk dilihat dan sangat aman asal berada pada radius yang tepat," katanya
Ia mengatakan jarak aman untuk melihat erupsi adalah 2,5 km dari bibir kawah dan jarak itu masih dekat untuk melihat pemandangan erupsi.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Probolinggo Digdoyo Djamaluddin menambahkan justru saat erupsi menjadi momen bagi wisatawan untuk datang dan bukan malah membuat wisatawan menunda kunjungan.
"Ini fenomena langka. Erupsi ini merupakan pemandangan indah, bahkan bisa jadi ini termasuk pemandangan terindah di dunia," katanya menegaskan.
Waktu terbaik untuk melihat erupsi Bromo adalah setiap pagi hari antara pukul enam sampai tujuh karena kepulan asap dari kawah akan membentuk objek tertentu.
Didgoyo mengatakan sejumlah objek yang pernah terbentuk saat erupsi kali ini adalah bentuk tokoh wayang Buto Cakil, kembang api dan payung bertingkat tiga.
Dia juga mengakui akibat erupsi yang disebut sebagai bencana menyebabkan jumlah wisatawan merosot. Dari 150 kamar hotel yang tersedia, hanya 10 persen yang terisi padahal biasanya penuh jika musim liburan tiba.
Bupati Probolinggo Tantriana Hasan Aminuddin mengatakan erupsi Bromo masih belum berdampak bagi warganya.
Hanya sebagian petani yang dekat dengan kawah yang khawatir dengan tanaman namun hingga saat ini belum ada tanaman sayuran rusak akibat erupsi.
Gangguan kesehatan, ujarnya, juga belum ditemukan selain sejumlah warga mengalami gangguan pernafasan saja.
Pewarta: Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: