Presiden peringati Maulid Nabi di Istana Negara
23 Desember 2015 21:28 WIB
Suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12). Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri duta besar negara sahabat tersebut mengangkat tema 'Meneladani Integritas Rasulullah sebagai Insan Kamil'. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Istana Negara Jakarta, Rabu malam, yang dihadiri sejumlah kalangan termasuk para menteri Kabinet Kerja, tokoh agama, dan masyarakat.
Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar di Istana Negara Jakarta pada sekitar pukul 20.00 WIB.
Pada kesempatan itu KH Hazim Muzadi memberikan tausyiah kepada hadirin dilanjutkan sambutan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Presiden Jokowi pada kesempatan itu mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mengingatkan pada keteladanan Rosululloh baik dalam bekerja, bertindak, bersikap jujur, sangat santun dan toleran, serta tidak suka pada kekerasan.
"Saya meyakini dengan meneladani Rosul, Indonesia akan menjadi bangsa yang beradab, makmur, dan sejahtera," katanya.
Menurut dia, sebagai umat Nabi Muhammad, masyarakat Muslim di Indonesia mempunyai tanggung jawab yang tidak ringan.
"Karena harus mampu menunjukkan sebagai umat terbaik yang senantiasa membangun solidaritas sosial, tidak gampang dilanda kebencian kedengkian, dan bukan memukul eksistensi kelompok lain," katanya.
Presiden pada kesempatan itu juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk melindungi bangsa dan negara dari ancaman radikalisme dan terorisme.
Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar di Istana Negara Jakarta pada sekitar pukul 20.00 WIB.
Pada kesempatan itu KH Hazim Muzadi memberikan tausyiah kepada hadirin dilanjutkan sambutan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Presiden Jokowi pada kesempatan itu mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mengingatkan pada keteladanan Rosululloh baik dalam bekerja, bertindak, bersikap jujur, sangat santun dan toleran, serta tidak suka pada kekerasan.
"Saya meyakini dengan meneladani Rosul, Indonesia akan menjadi bangsa yang beradab, makmur, dan sejahtera," katanya.
Menurut dia, sebagai umat Nabi Muhammad, masyarakat Muslim di Indonesia mempunyai tanggung jawab yang tidak ringan.
"Karena harus mampu menunjukkan sebagai umat terbaik yang senantiasa membangun solidaritas sosial, tidak gampang dilanda kebencian kedengkian, dan bukan memukul eksistensi kelompok lain," katanya.
Presiden pada kesempatan itu juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk melindungi bangsa dan negara dari ancaman radikalisme dan terorisme.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: