Ketua DPD resmikan rusunawa pesantren di Agam
23 Desember 2015 16:07 WIB
Menag Lukman Hakim Saifuddin menandatangani Prasasti Peresmian Pondok Sunan Gresik saat bersilaturahim dalam rangka Ulang Tahun ke 15 Pondok Pesantren Modern Sahid Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah, Gunung Menyan, Bogor, Rabu (27/05). (foto: sug/mkd)
Bukittinggi, Sumbar, (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, meresmikan rumah susun sewa (rusunawa) Pondok Pesantren Haji Abdul karim Syuib di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu.
"Rusuwa ini cukup megah bagi para santri untuk menunjang aktivitas belajar mereka, agar mereka menjadi manusia yang berkualitas," kata dia.
Ia mengatakan, selama ini tradisi di Sumbar para santri menginapnya di surau, namun sekarang fungsi surau tersebut sudah berbeda sehingga para santri sudah disediakan pemondokan.
Selain itu, saat ini sudah ada kemampuan negara memberikan fasilitas dalam bentuk rumah susun.
"Dengan harapan, edukasinya juga harus berbeda, sebab secara fisik fasilitasnya sudah mulai membaik," kata dia.
Ia berharap, dengan fasilitas tersebut dapat melahirkan santri-santri yang berkualitas yang akan menjadi generasi penerus, baik di Kabupaten Agam, Sumbar, atau Indonesia.
Menurutnya, biarlah tempatnya sederhana, namun mampu menghasilkan manusia yang berkualitas.
Sementara itu pembina Yayasan Pendidikan Islam Haji Abdul karim Syuib, Guspardi Gaus mengatakan pembangunan tersebut menelan anggaran Rp3,5 miliar, dimana dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Bangunan tersebut cukup megah, hanya saja ada beberapa prabot yang belum ada, sehingga mobilitas pesantren belum berjalan dengan maksimal.
Menurutnya, hal itu menjadi tugas pihak yayasan dan semua pihak agar fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan demi kelancaran Proses Belajar Mengajar (PBM)
Saat peresmian rusunawa itu turut hadir Pejabat Gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek, Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas, Kepala kantor Kementerian Agama (Kemenag) Salam K. Memed, serta unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Agam.
"Rusuwa ini cukup megah bagi para santri untuk menunjang aktivitas belajar mereka, agar mereka menjadi manusia yang berkualitas," kata dia.
Ia mengatakan, selama ini tradisi di Sumbar para santri menginapnya di surau, namun sekarang fungsi surau tersebut sudah berbeda sehingga para santri sudah disediakan pemondokan.
Selain itu, saat ini sudah ada kemampuan negara memberikan fasilitas dalam bentuk rumah susun.
"Dengan harapan, edukasinya juga harus berbeda, sebab secara fisik fasilitasnya sudah mulai membaik," kata dia.
Ia berharap, dengan fasilitas tersebut dapat melahirkan santri-santri yang berkualitas yang akan menjadi generasi penerus, baik di Kabupaten Agam, Sumbar, atau Indonesia.
Menurutnya, biarlah tempatnya sederhana, namun mampu menghasilkan manusia yang berkualitas.
Sementara itu pembina Yayasan Pendidikan Islam Haji Abdul karim Syuib, Guspardi Gaus mengatakan pembangunan tersebut menelan anggaran Rp3,5 miliar, dimana dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Bangunan tersebut cukup megah, hanya saja ada beberapa prabot yang belum ada, sehingga mobilitas pesantren belum berjalan dengan maksimal.
Menurutnya, hal itu menjadi tugas pihak yayasan dan semua pihak agar fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan demi kelancaran Proses Belajar Mengajar (PBM)
Saat peresmian rusunawa itu turut hadir Pejabat Gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek, Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas, Kepala kantor Kementerian Agama (Kemenag) Salam K. Memed, serta unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Agam.
Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: