Walikota Jayapura minta embarkasi haji sebagai hadiah Natal
23 Desember 2015 15:57 WIB
Kloter Pertama Haji Boyolali Sejumlah jamaah calon haji wanita lansia berjalan antre saat pelepasan keberangkatan kloter pertama di Asrama Embarkasi Haji Adisumarmo, Donohudan, Boyolali, Jumat (21/8). Menurut Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Adisumarmo Boyolali, jumlah jamaah calon haji kloter pertama yang diberangkatkan asal Kabupaten Cilacap seluruhnya sebanyak 356 orang, sedangkan empat calon haji lainnya tertunda karena sakit dan dirujuk di Rumah Sakit Dr. Moerwadi Solo. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho) ()
Jayapura (ANTARA News) - Walikota Kota Jayapura Provinsi Papua, Benhur Tomi Mano, ikut menyambut kedatangan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kampus STAIN Al-Fatah Jayapura.
Kedatangan Menag kali ini dalam rangka Peresmian Laboratorium Praktikum Ibadah Masjid Kampus, Selasa (22/12).
Menurut laman kemenag.go.id, di hadapan Civitas Akademika dan Stakeholder Kampus STAIN Al-Fatah, Jayapura, Walikota Benhur meminta hadiah natal kepada Menag.
"Sebentar lagi Natal akan tiba. Karena Pak Menteri datang ke Jayapura ini, saya minta kado Natal Pak” kata Walikota mengawali sambutannya.
"Jika selama ini, setiap naik Haji, masyarakat kami selalu melalui Embarkasi di Makassar, maka kalau bisa, mohon ada Embarkasi di Jayapura Pak Menteri," pinta Walikota disambut tepuk tangan hadirin.
Selain meminta kado Natal, Walikota juga menyampaikan berita gembira.
Menurutnya, Pemkot Jayapura telah membebaskan tanah seluas 10 H untuk makam Muslim secara gratis.
"Jadi, jika selama ini, jika ada seorang muslim meninggal dan jika dimakamkan harus membayar 10 – 15 juta, maka ini bisa gratis. Tanah tersebut berada di dekat Kampus ini," imbuh Walikota.
Walikota Benhur juha mengungkapkan, bahwa kerukunan dan toleransi di Kota Jayapura cukup tinggi.
Pemkot bekerja sama dengan FKUB, kata Walikota, untuk menjaga Kota ini tetap rukun dan kondusif. Makanya, jika ada kerusuhan di daerah lain, hal itu tidak terjadi di sini.
"Jayapura mempunyai slogan Kota BERIMAN, jadi kami takut dan beriman kepada Tuhan," imbuh Walikota.
Sementara itu, Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura, Habib Idrus al-Hamid sedikit bercerita tentang sejarah STAIN dari awal hingga 2015.
"STAIN ini berdiri di atas seluas 12 H. Kami berusaha maksimal untuk membuat perkuliahan representatif dan bermutu. Perpustakaan kami sering didatangi mahasiswa luar. Semoga ke depan, kami bisa menambah jumlah buku yang ada," harap Idrus.
Idrus tak lupa mengucap terima kasih atas restu Menag, STAIN berkonvensi menjadi IAIN Fatahul Muluk. "Alhamdulillah, segala persyaratan telah dilanjutkan ke Kemen PAN RB, terima kasih Pak Menteri," imbuh Idrus.
Kedatangan Menag kali ini dalam rangka Peresmian Laboratorium Praktikum Ibadah Masjid Kampus, Selasa (22/12).
Menurut laman kemenag.go.id, di hadapan Civitas Akademika dan Stakeholder Kampus STAIN Al-Fatah, Jayapura, Walikota Benhur meminta hadiah natal kepada Menag.
"Sebentar lagi Natal akan tiba. Karena Pak Menteri datang ke Jayapura ini, saya minta kado Natal Pak” kata Walikota mengawali sambutannya.
"Jika selama ini, setiap naik Haji, masyarakat kami selalu melalui Embarkasi di Makassar, maka kalau bisa, mohon ada Embarkasi di Jayapura Pak Menteri," pinta Walikota disambut tepuk tangan hadirin.
Selain meminta kado Natal, Walikota juga menyampaikan berita gembira.
Menurutnya, Pemkot Jayapura telah membebaskan tanah seluas 10 H untuk makam Muslim secara gratis.
"Jadi, jika selama ini, jika ada seorang muslim meninggal dan jika dimakamkan harus membayar 10 – 15 juta, maka ini bisa gratis. Tanah tersebut berada di dekat Kampus ini," imbuh Walikota.
Walikota Benhur juha mengungkapkan, bahwa kerukunan dan toleransi di Kota Jayapura cukup tinggi.
Pemkot bekerja sama dengan FKUB, kata Walikota, untuk menjaga Kota ini tetap rukun dan kondusif. Makanya, jika ada kerusuhan di daerah lain, hal itu tidak terjadi di sini.
"Jayapura mempunyai slogan Kota BERIMAN, jadi kami takut dan beriman kepada Tuhan," imbuh Walikota.
Sementara itu, Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura, Habib Idrus al-Hamid sedikit bercerita tentang sejarah STAIN dari awal hingga 2015.
"STAIN ini berdiri di atas seluas 12 H. Kami berusaha maksimal untuk membuat perkuliahan representatif dan bermutu. Perpustakaan kami sering didatangi mahasiswa luar. Semoga ke depan, kami bisa menambah jumlah buku yang ada," harap Idrus.
Idrus tak lupa mengucap terima kasih atas restu Menag, STAIN berkonvensi menjadi IAIN Fatahul Muluk. "Alhamdulillah, segala persyaratan telah dilanjutkan ke Kemen PAN RB, terima kasih Pak Menteri," imbuh Idrus.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: