Sarajevo (ANTARA News) - Anak perempuan Radovan Karadzic, mantan pemimpin Serbia Bosnia yang saat ini sedang diadili atas tuduhan kejahatan perang, terpilih sebagai wakil ketua parlemen Republika Srpska (RS).

Sonja Karadzic Jovicevic terpilih sebagai wakil ketua parlemen RS yang adalah entitas Serbia dalam negara federasi Bosnia Herzegovina.

Dokter berusia 48 tahun ini terpilih sebagai anggota DPR pada 2014 dari kubu nasionalis Partai Demokrat Serbia yang didirikan ayahnya menjelang Perang Bosnia pada 1990-an.

Semasa Perang Bosnia Karadzic Jovicevic bertindak sebagai kepala staf menteri informasi pemerintahan Serbia-Bosnia yang mempromosikan kebijakan-kebijakan ayahnya.

Bersama dengan ibunya Ljiljana dan sejumlah orang lainnya, Sonja Karadzic Jovicevic dianggap masyarakat internasional sebagai bagian dari sebuah jejaring yang menyembunyikan Radovan Karadzic.

Radovan Karadzic diburu PBB selama 13 tahun untuk diajukan ke mahkamah kejahatan perang di Den Haag. Baru pada 2008 dia bisa ditangkap di Belgrade.

Pria yang kini berusia 70 tahun itu tengah disidangkan di Peradilan Kriminal Internasional untuk Bekas Yugoslavia atas tuduhan pembasmian etnis, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang berkat perannya dalam konflik itu

"Jika kita bicara soal keadilan dan penegakan hukum... Radovan Karadzic semestinya segera dibebaskan," kata Sonja Karadzic Jovicevic saat berkampanye legislatif pada 2014.

Perang Bosnia 1992-95 merenggut 100.000 nyawa dan dua juta orang mengungsi. Jumlah itu hampir separuh penduduk Bosnia sebelum perang itu terjadi, demikian AFP.