Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan integritas dan kejujuran merupakan pondasi pembangunan bangsa yang harus dibangun sejak usia dini.

"Kejujuran adalah fundamental membangun bangsa. Bangsa kita dihargai jika rakyat punya kejujuran dan integritas tinggi," kata Presiden dalam acara silaturahmi dengan 503 kepala sekolah penerima Anugerah Integritas Ujian Nasional di Istana Negara Jakarta, Senin.

Presiden menyebutkan banyak negara gagal karena tidak berhasil menjaga integritas bangsanya. Ia menyebutkan nilai-nilai kejujuran harus dikembangkan sejak dini di keluarga dan sekolah.

"Kita punya basic yang bagus, kalau ke Singapura gak ada yang berani merokok dan meludah sembarangan, tapi balik ke sini tidak ada lagi, kita punya nilai-nilai itu hanya kurang memberi tekanan," katanya.

Presiden juga mengingatkan anak-anak saat ini banyak yang tergoda, terbuai oleh nilai-nilai Barat yang dianggap modern, gaul, padahal Indonesia punya nilai-nilai dan karakter tersendiri, yaitu nilai-nilai Pancasila dan gotong royong.

"Rumah dan sekolah adalah arena pembelajaran kembangkan untuk mengajarkan nilai-nilai itu, demikian juga dengan pembelajaran di lingkungan keluarga," katanya.

Terkait dengan nilai UN, Jokowi bercerita, saat memimpin kota dan provinsi, ia ditanya oleh kepala dinas pendidikan berapa target nilai UN.

"Saya katakan apa adanya saja, enggak ada target, apakah kita bangga dengan nilai UN tinggi tapi dengan cara tidak terpuji? Saya tidak mau seperti itu," katanya.

Menurut Presiden, sekolah di Indonesia harus kembali pada fungsi mengajarkan nilai-nilai etika atau budi pekerti, kejujuran, kepatutan, kepantasan dan moralitas yang baik.

"Kita ingin negara ini maju dihormati dan punya martabat. Itu dimulai dari pendidikan yang diberikan sekolah. Kita mungkin memetik 10 tahun kemudian," katanya.

Presiden menyampaikan apresiasi kepada 503 sekolah, baik SMP, MTS, SMA, MA, dan SMK yang memperoleh indeks kejujuran tertinggi dalam pelaksanaan UN selama beberapa tahun terakhir.

"Di tengah langkanya nilai integritas, ada ribuan sekolah yang menjunjung integritas, menghargai usaha sendiri," katanya.

Presiden berharap kepala sekolah menjaga kejujuran dalam semua aspek di sekolah, tidak hanya menambah siswa dengan buku yang semakin tebal sehingga tas anak semakin berat.

"Anak harus dibekali dengan pendidikan budi pekerti, moralitas, etos kerja yang baik yang sering kita lupakan," kata Jokowi.