Enam ABK MV Thorco Cloud V2FU6 belum ditemukan
20 Desember 2015 18:11 WIB
Tabrakan Kapal DI Batam Tim gabungan KPLP, Basarnas, TNI AL mendekati anjungan depan kapal MV Thorco Cloud yang tenggelam setelah tabrakan dengan kapal MT Stolt Commitment di perairan out of port limit (OPL) Batam-Singapura, Kamis (17/12). (ANTARA FOTO/M N Kanwa)
Batam (ANTARA News) - Enam dari 12 ABK MV Thorco Cloud V2FU6, kapal tanker bermuatan pipa yang tenggelam di perairan Batam, Rabu (16/12) belum ditemukan.
"Saat ini terus dilakukan pencarian terhadap enam ABK warga asing itu. Masih enam belum ditemukan. Kemungkinan besar terjebak di dalam bangkai kapal," kata Kepala Kantor Kesatuan Penjaga laut dan Pantai (KPLP) Batam, Gajah Rooseno di Batam, Minggu.
MV Thorco Cloud V2FU6 tenggelam setelah tabrakan dengan MV Stolt Commitment, Rabu (16/12) malam pada kawasan perairan perbatasan Indonesia dengan Singapura. Meski di perairan perbatasan, lokasi kejadian cenderung masuk ke Indonesia.
"Tim penyelam belum bisa diturunkan mengingat titik pasti diduga keberadaan enam ABK itu belum diketahui. Apalagi perairan cukup dalam, sehingga masih menunggu tim yang memetakan kondisi kedalaman laut," kata Gajah.
Pihak KPLP Batam dan instansi di Indonesia, kata dia uga terus berkoordinasi dengan Singapura untuk menangani kasus tersebut.
"Saat ini terus dilakukan pencarian terhadap enam ABK warga asing itu. Masih enam belum ditemukan. Kemungkinan besar terjebak di dalam bangkai kapal," kata Kepala Kantor Kesatuan Penjaga laut dan Pantai (KPLP) Batam, Gajah Rooseno di Batam, Minggu.
MV Thorco Cloud V2FU6 tenggelam setelah tabrakan dengan MV Stolt Commitment, Rabu (16/12) malam pada kawasan perairan perbatasan Indonesia dengan Singapura. Meski di perairan perbatasan, lokasi kejadian cenderung masuk ke Indonesia.
"Tim penyelam belum bisa diturunkan mengingat titik pasti diduga keberadaan enam ABK itu belum diketahui. Apalagi perairan cukup dalam, sehingga masih menunggu tim yang memetakan kondisi kedalaman laut," kata Gajah.
Pihak KPLP Batam dan instansi di Indonesia, kata dia uga terus berkoordinasi dengan Singapura untuk menangani kasus tersebut.
Pewarta: Larno
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Tags: